Perubahan Fisiologi dan Peningkatan Hormon Pada Kehamilan ~ Headline.co.id.Pengertian dari kehamilan sendiri adalah sebagai fertitilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, trimester pertama dimulai dengan konsepsi (0 minggu) hingga 12 minggu minggu, trimester ke II dimulai dari 12 minggu sampai dengan 24 minggu dan trimester III dimulai dari minggu ke 24 sampai dengan minggu ke 40. Periode germina 0 – 3 minggu, periode embrio 3 – 8 minggu, periode fetus 9-12minggu. Pada minggu ke-18 HPMT ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21.
Kehamilan dibagi menjadi tiga tiga trimester diantaranya :
-
Trimester pertama (dari konsep hingga 14 minggu)
Pada awal tiga bulan pertama kehamilan akan merasakan banyak keluhan maupun gejala karena penyesuaian dengan adanya perubahan peningkatan kadar hormon estrogen dan HCG yang dapat menyebabkan rasa mual serta muntah yang akan dialami oleh si ibu selama bulan pertama kehamilan namun ada juga beberapa sebagian orang yang mengalami mual dan muntah hingga trimester ke II, juga selain merasa mual serta muntah si ibu juga akan merasakan cepat kelelahan dari biasanya selama trimester pertama gejala yang disebabkan meningkatnya kadar hormon progesteron yang dapat menyebabkan rasa kantuk.
-
Trimester ke II (dari minggu ke 14-26 )
Pada trimester kedua ini berbeda dengan trimester yang pertama tingkat energi semakin meningkat dan juga merasa lebih banyak tekanan pada panggul, kulit yang mulai terasa gatal diarea perut karena adanya peregangan kulit serta merasa sakit pada pinggul.
-
Trimester III( minggu ke 28 hingga pasca kelahiran )
Pada saat rahim mendorong diafragma otot yang mengatur pernapasan akan terganggu sehingga bagi si ibu akan merasa lebih sesak, pergelangan kaki, wajah, tangan serta kaki juga mulai membengkak akibat menahan lebih banyak cairan serta sirkulasi darah yang melambat.
Semua organ tumbuh sempurna Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (‘nendang’, ‘nonjok’) serta periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 2,5 – 3,5 kg dengan panjang 50 cm
baca juga : IMS Berbahaya, Begini Edukasi Cara Pencegahan dengan Kontrasepsi
Untuk melakukan asuhan yang baik diperlukan pengetahuan serta kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologi yang terkaid dengan proses kehamilan pengetahuan tersebut mencakup mengenali perubahan produksi dan perubahan hormon serta perubahan anatomi fisiologi selama kehamilan. Pengenalan serta pemahan tentang sifiologi tersebut menjadi modal dasar dalam mengenali kondisi patologi yang dapat mengganggu status kesehatan ibu dan bayi yang dikandung.
Penentuan serta dugaan terhadap kehamilan sangat terkait dengan pengetahuan tentang fisologi awal kehamilan karena pengenalan ini juga dapat mengetahui lebih awal terhadap kelaian yang mungkin terjadi selama kehamilan.
Perubahan sistem reproduksi
Uterus
Terjadi pertambahan sel otot uterus, terjadi lightening pada akhir-akhir kehamilan, pengaruh hormon estrogen dan progesteron diantaranya :
- Hipertrofi dan dilatasi otot
- Penumbuhan jaringan fibrosa dan elastis untuk menambah kekuatan dinding uterus
- Penambahn jumlah dan ukuran pembuluh darah vena
- Dinding uterus semakin lama semakin menipis
- Uterus kehilangan kekuatan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan bertambahnya umur kehamilan.
- Serviks
- Terjadi perlunakan
- Mengeluarkan sekret mukus endoserviks karena pengaruh progesteron untuk perlindungan terhadap infeksi.
- Estrogen meningkatkan vaskularitas sehingga timbul tanda
- Prostaglandin dilepas dari jaringan untuk perlunakan serviks
- Effacemen atau pemendakan terjadi pada primigravida pada 2 minggu terakhir.
- Vagina
- Jaringan otot mengalami hypertrofi
- Terjadi peningkatan vaskularisasi
- Peningkatan pengeluaran pervaginam
- Vulva
- Vaskularisasi meningkat
- Warna menjadi lebih gelap
- Ovarium dan tuba fallopi
- Ovulasi berhenti selama kehamilan
- Pematangan folikel baru ditangguhkan dan hanya satu korpus luteum yang ditemukan dalam ovarium
- Tuba fallopi mengalami hipertrofi
- Epital mufosa menjadi gepeng
Payudara
- Pada 3-4 minggu ada rasa nyeri, duktus dan alveoli membesar
- Pada minggu ke 6 payudara akan semakin membesar
- Minggu ke 8 mulai tampak 12-13 nodus kecil disekitar areola yang merupakan kelenjar sebasea yang terdapat pada nipple (puting susu) yang mengalami perubahan serta yang dapat menghasilkan sebum (kelenjar keringat yang ada pada puting) yang menjaga agar mamae agar tetap lembut serta kenyal.
- Pada minggu ke 12 puting susu membesar dan melunak, areola meluas, terjadi pigmentasi (perubahan warna menjadi lebih gelap )
- Pada minggu ke 16 terdapat pengeluaran kolostrum
Perubahan sistem endoktrin (Hormon )
- Adenohypophysis (membesar sebesar 50% dan produksi hormon pertumbuhan meningkat)
- Neurohypophysis (oksitosin)
- Hormon ovarium (estrogen, progesteron dan relaksin)
- Hormon-hormon sel trofoblast (HCG untuk mencegah degenerasi corpus luteum)
- Hormon plasenta
- HCG
- Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot uterus dan membuat sensitif terhadap oksitosin, menstimulasi pertumbuhan duktus-duktus payudara, pertumbuhan puting susu, hiperpigmentasi)
- Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)
- Human placental lactogen/HPL (meningkatkan metabolisme untuk nutrisi fetus terutama metabolisme glukosa dan lemak
perubahan sistem kekebalan
- Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama kehamilan karena adanya peningkatan resiko infeksi
Perubahan sistem perkemihan
- BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
- Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk menampung banyaknya urin
- Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh progesteron
- Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan
- Glukosaria (kadar glukosa dalam urin) meningkat pada kehamilan
Perubahan pernapasan
- Ketidaknyamanan dan gangguan memperberat penyakit saluran respirasi
- Perubahan mukosa saluran respirasi
- Diafragma naik atau terjadi desakan diafragma akibat dorongan rahim yang membesar
- Pernafasan menjadi lebih pendek dan dalam (frekuensi 14-15 x/menit) akibat peningkatan penggunaan oksigen
- Peningkatan konsumsi oksigen
- Progesteron menyebabkan hiperventilasi
- Penurunan kadar CO2 menyebabkan alkalosis
Perubahan syaraf
- Gangguan pada efisiensi tidur
- Masalah pada pemusatan perhatian dan memori




















