Headline.co.id, Bupati Blora ~ Arief Rohman, menekankan pentingnya gerakan menanam pohon secara masif dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, dan masyarakat umum. Hal ini disampaikan dalam acara penanaman bersama di kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jembangan, petak 54D, di belakang Goa Terawang, Kabupaten Blora, pada Selasa (30/12/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief Rohman menyampaikan apresiasi kepada Administratur Perhutani (ADM) KPH Blora dan pihak terkait lainnya yang telah berkontribusi dalam gerakan pelestarian lingkungan ini. “Ini adalah upaya bersama. Kita tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan semua pihak. Beberapa waktu lalu kami berkunjung ke ITB, IPB, UGM, dan perguruan tinggi lainnya. Alhamdulillah, sudah ada komitmen dari beberapa kampus untuk ikut menyumbangkan pohon, termasuk pohon buah-buahan,” ungkap Bupati.
Bupati juga menginstruksikan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengkoordinasikan pengumpulan dana CSR dari berbagai pihak guna mendukung gerakan penanaman pohon di Kabupaten Blora. Menurutnya, langkah ini sangat penting sebagai investasi lingkungan untuk generasi mendatang. “Kita tidak ingin anak cucu kita nanti menghadapi bencana banjir seperti di daerah lain akibat hutan yang gundul. Gejala-gejala itu sudah mulai terlihat di beberapa tempat, sehingga harus kita antisipasi sejak sekarang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati meminta agar pada tahun depan seluruh camat dan kepala desa di wilayah masing-masing menggerakkan penanaman pohon di kantor maupun lingkungan sekitarnya. Ia juga mengapresiasi Kementerian Agama yang telah mengawali gerakan ini, termasuk melalui program sedekah pohon bagi calon pengantin. “Ini sangat bagus. Ke depan, sekolah-sekolah juga akan kita kaji karena masih banyak halaman sekolah yang terbuka dan bisa ditanami pohon yang bermanfaat. Saya minta OPD terkait merumuskan agar gerakan ini bisa berjalan sukses,” tambahnya.
Administratur Perhutani KPH Blora, Yeni Ernawati, menjelaskan bahwa kegiatan penanaman dilakukan di kawasan perlindungan yang layak untuk penghijauan. Ia menyebutkan bahwa penanaman di wilayah bekas tebangan Perhutani sebenarnya telah selesai lebih awal karena musim hujan datang lebih cepat tahun ini. “Untuk kegiatan kali ini dan kedepan, salah satunya kita fokuskan di kawasan perlindungan, yaitu di petak 54D RTH Jembangan. Kawasan ini berfungsi melindungi sungai serta Goa Macan, sehingga sangat tepat untuk dilakukan penanaman tanaman buah,” jelasnya.
Menurutnya, pemilihan tanaman buah bertujuan agar kawasan hutan dapat memberikan manfaat hasil hutan bukan kayu tanpa mengurangi fungsi lindungnya. Hal ini juga menjadi sarana edukasi bahwa pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan secara bijak dan berkelanjutan. “Kami berharap 47 persen wilayah Kabupaten Blora yang berupa kawasan hutan bukan menjadi hambatan pembangunan, tetapi justru menjadi peluang. Namun tentu harus sesuai fungsi kawasan, misalnya di kawasan perlindungan tidak ditanami palawija agar tidak memicu erosi dan pendangkalan sungai,” imbuhnya.
Dalam kegiatan penanaman tersebut, jenis tanaman yang ditanam meliputi 350 pohon alpukat, 50 pohon mangga, dan 50 pohon kedondong. Acara ini turut dihadiri unsur Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri, perwakilan Dandim dan Kejaksaan, Forkopimcam, Kepala ADM KPH Cepu dan KPH Randublatung, serta para tamu undangan lainnya. (MC Kab. Blora/Teguh/Eyv)



















