Headline.co.id, Kota Gorontalo ~ Pemerintah Provinsi Gorontalo hampir mencapai target pendapatan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Hingga Jumat (19/12/2025), realisasi pendapatan daerah mencapai 99,27 persen dari target yang ditetapkan. Kepala Badan Keuangan Provinsi Gorontalo, Sukril Gobel, mengungkapkan bahwa dari target pendapatan sebesar Rp1,683 triliun, telah terealisasi Rp1,671 triliun.
Sukril Gobel menyatakan, “Jadi dari Rp1,683 triliun, sudah mencapai Rp1,671 triliun,” pada Senin (23/12/2025). Dengan sisa waktu beberapa hari sebelum penutupan anggaran, Sukril optimistis bahwa target pendapatan akan tercapai 100 persen. Ia menambahkan bahwa capaian ini menempatkan Gorontalo sebagai provinsi dengan kinerja penerimaan terbaik secara nasional.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi salah satu penopang utama tingginya realisasi pendapatan. Dari target PAD sebesar Rp412 miliar, realisasinya melampaui target hingga mencapai Rp442 miliar. Sukril menjelaskan bahwa kebijakan pemutihan pajak kendaraan bermotor yang dilakukan beberapa kali sepanjang tahun 2025 berkontribusi pada kelebihan capaian PAD tersebut.
Namun, Sukril juga mengakui bahwa masih ada komponen PAD yang belum sepenuhnya tercapai, terutama dari sektor retribusi di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD). “Di Dinas PUPR terkait retribusi laboratorium, kemudian di Dinas Pertanian untuk retribusi penjualan produksi, itu baru mencapai 61 dan 70 persen,” ungkapnya. Meskipun demikian, kinerja retribusi di OPD lain, seperti RSUD Hasri Ainun Habibie, melampaui target dengan realisasi mencapai 150 persen dari target Rp33 miliar menjadi Rp50 miliar.
Selain PAD, realisasi dana perimbangan atau transfer dari pemerintah pusat juga menunjukkan capaian tinggi dengan persentase 95,93 persen. Walaupun belum mencapai 100 persen, Sukril menilai angka tersebut sudah mencerminkan kinerja penerimaan yang optimal.
Di sisi lain, realisasi belanja daerah masih berada di angka 83,26 persen. Sukril menyatakan bahwa angka tersebut merupakan posisi evaluasi minggu sebelumnya dan masih berpotensi bertambah seiring dengan berjalannya proses pencairan anggaran. “Ini posisi minggu lalu, mungkin sekarang sudah mulai ada proses pencairan dana dan sebagainya,” ujarnya. Pada akhir tahun sebelumnya, realisasi belanja mencapai 96 persen, dan untuk tahun ini, target realisasi belanja diproyeksikan berada di kisaran 95 hingga 96 persen.
Sukril menambahkan bahwa tidak tercapainya belanja hingga 100 persen bukan disebabkan oleh lemahnya kinerja daerah, melainkan karena adanya anggaran kegiatan yang tidak sepenuhnya ditransfer dari pusat. “Tidak tercapai 100 persen karena ada program kegiatan yang anggarannya tidak cair. Misalnya DAK anggarannya Rp100 juta, tapi yang dikontrak hanya Rp95 juta, maka Rp5 juta tidak ditransfer ke kas daerah,” pungkasnya. (mcgorontaloprov/TG)








