Headline.co.id, Batam ~ Pemerintah pusat terus mengupayakan percepatan transisi energi nasional dengan mengembangkan jaringan gas (jargas) perkotaan sebagai alternatif pengganti LPG 3 kilogram. Hal ini dibahas dalam Rapat Koordinasi dan Diskusi Rencana Pelaksanaan Pilot Project Jargas di Kota Batam yang dipimpin oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, di Gedung Marketing Centre BP Batam pada Senin (22/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Amsakar menyatakan dukungannya terhadap penunjukan Batam sebagai salah satu daerah pelaksana proyek percontohan jargas nasional. Ia menekankan bahwa keberhasilan program strategis ini hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan. “Atas nama Pemerintah Kota Batam dan BP Batam, kami mengapresiasi pertemuan ini. Untuk mencapai tujuan besar program jargas, dibutuhkan ikhtiar bersama, termasuk penataan LPG 3 kilogram yang selama ini menjadi sumber energi utama bagi rumah tangga,” ujar Amsakar yang juga menjabat sebagai Kepala BP Batam.
Amsakar menjelaskan bahwa seluruh gagasan dan skema pelaksanaan program akan dibahas secara komprehensif oleh tim teknis agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar selaras dengan kondisi lapangan. Ia juga menyoroti kebijakan nasional terkait LPG 3 kilogram, di mana tingkat permintaan terus meningkat setiap tahun, sementara kuota nasional justru mengalami penurunan. “Batam telah ditetapkan sebagai pilot project. Saya berharap program ini benar-benar berhasil dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Semua sektor harus berkolaborasi untuk mewujudkan ini,” tambahnya.
Pengembangan jaringan gas ini dipandang sebagai indikator penting dalam Program Prioritas Nasional guna memperkuat kemandirian energi. Posisi Batam yang strategis sebagai kawasan industri, perdagangan, dan jasa bertaraf internasional menjadikannya wilayah yang relevan untuk penerapan infrastruktur energi modern dan terintegrasi.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinator Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Elen Setiadi, menilai Batam memiliki sejumlah keunggulan, mulai dari karakter geografis kepulauan yang memudahkan pengendalian jaringan distribusi, menekan risiko kebocoran, hingga kesiapan masyarakat dalam pemanfaatan gas bumi. “Apabila program ini berjalan dengan baik, Batam berpotensi menjadi role model nasional dalam transformasi energi yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan,” katanya.
Dengan dukungan dan sinergi seluruh pihak, pilot project jargas di Batam diharapkan tidak hanya mampu menjawab kebutuhan energi lokal, tetapi juga menjadi contoh penerapan transisi energi bagi daerah lain di Indonesia.
















