Headline.co.id, Ketapang ~ Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Barat melaporkan hasil pelaksanaan Operasi Zebra Kapuas 2025 yang berlangsung selama 14 hari. Operasi ini berhasil mencatat 6.902 pelanggaran lalu lintas. Selama operasi, dilakukan 25 ribu kegiatan preventif dan ribuan sosialisasi kepada masyarakat. AKBP Ricky Renerika Riyanto, Kabag Bin Opsnal Ditlantas Polda Kalbar, menyampaikan hal ini pada Kamis (4/12/2025).
Dalam aspek pre-emptive, Polda Kalbar melaksanakan program Korlantas Menyapa sebagai pendekatan langsung kepada masyarakat. Kegiatan ini meliputi 553 sambang komunitas roda dua dan roda empat, 378 sosialisasi ke sekolah dan kampus, serta 272 sosialisasi keselamatan ke perusahaan dan pabrik. Selain itu, sebanyak 37.542 media sosialisasi berupa spanduk, leaflet, dan stiker juga dipasang.
Pada tahap preventif, Ditlantas Polda Kalbar bersama instansi terkait melakukan pengawasan kendaraan umum dan pemeriksaan sarana pendukung keselamatan. Kegiatan ini meliputi pengecekan bus dan truk (RAMCEK) sebanyak 416 kegiatan, pemeriksaan rambu, water barrier, dan perlengkapan pengamanan jalan sebanyak 752 kegiatan, serta penempatan personel di titik rawan kecelakaan dari Sambas hingga Ketapang sebanyak 2.634 kali. Patroli di titik rawan pelanggaran dilakukan sebanyak 3.404 kegiatan, dan Turjawali (pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli) sebanyak 18.024 kegiatan.
Dalam aspek penegakan hukum, Polda Kalbar menindak pelanggaran melalui ETLE statis, tilang manual, dan teguran tertulis. Rinciannya adalah 11 pelanggaran terkonfirmasi melalui ETLE statis dari sekitar 1.300 capture harian, 1.369 pelanggaran melalui tilang manual, dan 5.522 pengendara mendapat teguran tertulis. AKBP Ricky menjelaskan bahwa ETLE mobile belum digunakan karena belum adanya koneksi sistem Polda Kalbar dan Korlantas Polri.
Ia juga mengungkapkan adanya lonjakan drastis pelanggaran dalam satu bulan sebelum operasi ketika tilang manual tidak diberlakukan. Selama operasi, Polda Kalbar menangani 42 kasus balap liar di berbagai wilayah, dengan rata-rata tiga kasus per hari. Pelanggaran yang paling banyak ditindak adalah aksi kebut-kebutan serta pengendara tanpa pelat nomor. Penindakan manual tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
AKBP Ricky menegaskan bahwa seluruh upaya selama Operasi Zebra bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan budaya tertib berlalu lintas.





















