Headline.co.id, Jakarta ~ Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafii menghadiri acara Reuni Akbar Mujahid 212 yang berlangsung di Lapangan Monas, Jakarta, pada Selasa (2/12/2025). Dalam kesempatan tersebut, Wamenag menyampaikan pesan penting mengenai persatuan, kedewasaan umat, serta kewaspadaan terhadap dinamika global yang dapat mengganggu harmoni kehidupan berbangsa.
Dalam pidatonya, Wamenag mengapresiasi ketertiban dan kekhidmatan para peserta yang hadir. Ia menekankan bahwa semangat keagamaan harus diwujudkan secara damai, santun, dan berorientasi pada kemaslahatan publik. “Apa yang kita tampilkan ini adalah apa yang diperjuangkan Rasulullah: tampil dengan kesantunan dalam memperjuangkan kebaikan. Kita ini diutus sebagai rahmat bagi semesta alam,” ujarnya.
Romo juga menyinggung fenomena geopolitik dunia, termasuk meningkatnya islamofobia di beberapa negara Barat dan kawasan lainnya. Menurutnya, gangguan terhadap kebebasan beragama sering kali muncul dari provokasi, ujaran kebencian, dan pelecehan yang menyasar identitas keagamaan tertentu. “Sejarah mencatat bahwa islamofobia muncul karena provokasi, ujaran kebencian, dan pelecehan. Namun kita harus tetap tampil santun dan tidak membalas kebencian dengan kebencian,” tegasnya.
Wamenag menekankan bahwa umat Islam di Indonesia harus kuat secara moral, dewasa secara intelektual, dan tidak mudah terprovokasi. Di tengah tantangan global, ia meminta umat untuk menjaga nilai keadilan, kemanusiaan, serta berperan aktif dalam menjaga stabilitas nasional. “Indonesia kuat atau lemah sangat tergantung kepada umat. Jadilah umat yang mempersatukan bangsa ini,” ucapnya.
Romo juga mengingatkan bahwa perbedaan tidak boleh dilihat sebagai ancaman. Ia menegaskan bahwa keberagaman merupakan ketentuan Ilahi yang harus diperkuat sebagai modal kebangsaan. “Perbedaan adalah ketentuan Allah. Mari kita rekatkan sebagai unsur kekuatan, bukan celah permusuhan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjamin ruang ekspresi umat beragama selama dilakukan secara damai dan mematuhi ketentuan hukum. Kehadiran Wamenag di acara tersebut merupakan bentuk penghargaan terhadap inisiatif umat yang berkontribusi positif pada pembangunan bangsa. “Kehadiran saya di sini menunjukkan apresiasi pemerintah terhadap inisiatif umat yang ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk kemajuan Indonesia,” tutur Wamenag.
Acara Reuni Akbar Mujahid 212 juga dihadiri oleh berbagai tokoh nasional seperti Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, tokoh agama Habib Rizieq Syihab, serta sejumlah ulama dari berbagai daerah. Acara ini berlangsung kondusif dan menjadi momentum refleksi atas pentingnya menjaga kedamaian sosial, moderasi keberagamaan, serta memperkuat ikatan kebangsaan di tengah arus isu global.



















