Headline.co.id, Raja Ampat ~ Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Provinsi Papua Barat Daya mengadakan pelatihan kerajinan kerang untuk meningkatkan kapasitas perempuan pengrajin di Raja Ampat. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya laut di wilayah tersebut guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sekretaris DSP3A Provinsi Papua Barat Daya, Rosiana Kambu, menekankan pentingnya optimalisasi potensi sumber daya alam laut untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. “Potensi sumber daya alam laut yang melimpah harus dioptimalkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, memberdayakan perempuan, mendorong ekonomi kreatif, serta mendukung pengembangan pariwisata,” ujar Rosiana di Gedung Pari Convention Center, Kota Waisai, pada Selasa (2/12/2025).
Pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta dari berbagai kampung pesisir dan bertujuan untuk memperkuat keterampilan perempuan Papua dalam mengembangkan industri kreatif berbasis hasil laut. Rosiana menegaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga mempersiapkan perempuan pengrajin agar mampu bersaing dan berdaya secara ekonomi.
Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat Daya, Beatrix Miseren, membuka pelatihan tersebut dan menekankan komitmen pemerintah dalam memperluas ruang pemberdayaan perempuan. “Pelatihan ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan potensi daerah dan meningkatkan kesejahteraan perempuan Papua, khususnya para pengrajin di wilayah pesisir,” ungkapnya.
Beatrix juga menambahkan bahwa kerajinan kulit kerang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat berkembang menjadi industri kreatif yang mendukung perekonomian daerah. “Kulit kerang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan menjadi industri kreatif yang memberi kontribusi besar bagi perekonomian daerah. Selain itu, kerajinan kerang juga berperan dalam melestarikan budaya lokal dan memperkuat citra Raja Ampat sebagai destinasi wisata pulau yang menarik,” tambahnya.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Raja Ampat, Wahab Sangadji, yang mewakili Bupati Raja Ampat, memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah provinsi terhadap pengembangan ekonomi kreatif lokal. “Pelatihan ini menjadi momentum penting dalam menggerakkan masyarakat untuk mengolah sumber daya lokal menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi,” ungkap Wahab.
Wahab juga berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha baru. “Harapan saya, pelatihan menjadi sarana peningkatan kapasitas perempuan pengrajin sehingga mampu menghadirkan produk yang berdaya saing tinggi, memiliki nilai budaya, serta mendukung ekosistem pariwisata Raja Ampat yang terus berkembang,” tambahnya.
Pelatihan ini berlangsung selama empat hari dan menghadirkan instruktur dari Ayu and Bagus Collection Denpasar, Bali, yakni Made Rai Sutrisma dan I Made Kanan Jayadari. Keduanya memberikan materi melalui praktik langsung dan pendampingan pengembangan produk untuk mendorong perempuan pengrajin menjadi pelaku industri kreatif yang mandiri.



















