Headline.co.id, Cilegon ~ Kabupaten Sleman menjadi lokasi pelaksanaan Uji Keterbacaan Buku Bacaan Literasi 2025 pada Rabu, 26 November 2025. Acara ini berlangsung di Hotel Sahid Raya Yogyakarta dan diorganisir oleh Balai Bahasa Provinsi DIY bersama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat Gerakan Literasi Nasional (GLN) di tingkat sekolah dasar.
Sleman merupakan wilayah kedua yang melaksanakan uji coba buku literasi setelah Cilegon. Acara ini diikuti oleh 100 guru dan 100 siswa SD yang merupakan perwakilan dari sekolah-sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Sleman. Para peserta diminta untuk menilai lima buku bacaan literasi yang akan diterbitkan, termasuk menilai kesesuaian konten, gambar, dan teks, serta memberikan masukan terkait tema buku yang relevan dengan anak-anak.
Linda, Kasubag Umum Balai Bahasa Provinsi DIY, menekankan pentingnya melibatkan siswa SD sebagai pembaca sasaran untuk mendapatkan masukan langsung. “Peserta diminta menilai buku, memberikan alasan suka atau tidak suka, dan menilai apakah komposisi teks dan gambar sudah optimal,” jelas Linda.
Imam Budi Utomo, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, menyatakan bahwa Badan Bahasa menargetkan distribusi 26 juta eksemplar buku literasi pada tahun 2025. Setiap desa akan menerima 1.000 buku melalui sekolah atau Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Selain itu, sekolah-sekolah akan mendapatkan papan digital untuk mengakses buku digital sebagai bagian dari program digitalisasi literasi.
Ahmad Ritaudin, Kepala Seksi Kurikulum SD dari Dinas Pendidikan Sleman, menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung program penguatan literasi dan numerasi berdasarkan Rapor Pendidikan. Saat ini, rata-rata literasi SD di Sleman mencapai 90, dan Disdik menargetkan peningkatan menjadi 95 tahun depan. Ahmad juga mengingatkan guru untuk memperhatikan struktur bahasa dalam buku bacaan serta melibatkan orang tua melalui kegiatan parenting.
Acara uji keterbacaan ini dilanjutkan dengan pengarahan teknis dan sesi foto bersama sebelum seluruh penilaian selesai pada sore harinya. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan utama bagi pengembangan buku bacaan literasi yang berkualitas untuk anak SD, sekaligus memperkuat literasi di Kabupaten Sleman.





















