Headline.co.id, Bantul ~ Seorang pria bernama M. Jacpar (55), warga Busuran RT 039 Donotirto, Kretek, Bantul, meninggal dunia mendadak saat membajak sawahnya pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB di area persawahan Padukuhan Tegalsari, Donotirto, Kretek. Korban sempat jatuh terperosok setelah mengeluhkan rasa lelah saat mengoperasikan traktor. Peristiwa tersebut pertama kali diketahui dua saksi yang berada di lokasi dan langsung memberikan pertolongan. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Kretek menggunakan ambulans desa, namun nyawanya tidak tertolong.
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, membenarkan insiden tersebut dalam laporan tertulis yang diterima headline.co.id. “Telah terjadi orang meninggal dunia mendadak di area persawahan Padukuhan Tegalsari, Donotirto, Kretek. Korban diketahui bernama M. Jacpar dan dibawa ke Puskesmas Kretek dalam kondisi tidak sadarkan diri,” ujar Iptu Rita.
Menurut keterangan saksi, Hermawan Triatmoko dan Jumarno, korban sebelumnya tengah membajak sawah miliknya pada sekitar pukul 07.30 WIB menggunakan traktor. Namun setelah menyelesaikan dua putaran, korban tiba-tiba mengeluhkan kelelahan sebelum akhirnya jatuh telungkup dan traktor berjalan sendiri. “Kami melihat korban mendadak terjatuh lalu langsung menolong bersama warga,” jelas salah satu saksi dalam laporan tersebut.
Petugas dari Polres Bantul yang tiba di lokasi langsung melakukan langkah penanganan, termasuk menghubungi tim identifikasi serta melaporkan insiden kepada pimpinan. Pemeriksaan medis dilakukan oleh Tim Medis Puskesmas Kretek dipimpin dokter Hanifah Khoirunnisa. Dari hasil pemeriksaan, korban datang dalam kondisi koma dan tanpa tanda-tanda vital. Pemeriksaan EKG menunjukkan asistol pada pukul 08.20 WIB.
“Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan tumpul maupun tajam pada tubuh korban. Kondisi korban datang dalam keadaan tidak merespons dan tanpa tanda vital,” tulis dokter Hanifah dalam laporan medis yang diterima pihak kepolisian.
Hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Bantul yang dipimpin Aipda Teguh Wijaya juga menyatakan bahwa tidak ditemukan indikasi tindak kekerasan pada tubuh korban. Sementara pihak keluarga menginformasikan bahwa korban memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus (DM) dan hipertensi yang tidak terkontrol.
Polisi menyatakan kasus ini murni insiden medis dan tidak terkait tindak kriminal. “Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan olah tempat kejadian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Keluarga juga menyampaikan korban memiliki riwayat penyakit DM dan hipertensi,” kata Iptu Rita.





















