Headline.co.id, Malang ~ Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan operasional Bus Trans Jatim Koridor I di Malang Raya pada Kamis (20/11/2025). Acara peresmian ini berlangsung di halaman Balai Kota Malang dan dihadiri oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Bupati Malang H. Sanusi, serta Wali Kota Batu Nurochman. Bus ini melayani rute Terminal Hamid Rusdi hingga Terminal Batu, melalui Terminal Landungsari, sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas di wilayah Malang Raya.
Khofifah berharap layanan ini dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas yang lebih aman, nyaman, dan terjangkau. “Rencananya akan ada tiga koridor. Koridor II serta III akan kembali kita diskusikan secara komprehensif bersama daerah dan stakeholder,” ujarnya. Bus Trans Jatim Koridor I, yang dikenal dengan nama Trans Jatim Gajayana, menggunakan armada berwarna biru khas Malang. Nama “Gajayana” diambil dari Raja Kerajaan Kanjuruhan, yang melambangkan kejayaan di Malang, serta diartikan sebagai Gerbang Akses Transportasi Jawa Timur yang Andal dan Nyaman.
Sebanyak 14 armada operasional dan satu armada cadangan disiapkan untuk melayani rute ini. Tujuh bus berangkat dari Terminal Batu dan tujuh dari Terminal Hamid Rusdi. Perjalanan dari Terminal Hamid Rusdi ke Terminal Batu diperkirakan memakan waktu 110 menit, sedangkan dari Batu menuju Hamid Rusdi sekitar 100 menit, dengan jarak tempuh masing-masing 42 km dan 39,35 km. Sepanjang rute, terdapat 62 titik shelter dan rambu pemberhentian. Layanan ini beroperasi dari pukul 04.00 hingga 22.00 WIB, dengan jarak antarbus 10–15 menit pada jam sibuk dan sekitar 20 menit di jam non-sibuk.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyambut baik kehadiran layanan ini karena rutenya melewati kawasan dengan mobilitas masyarakat yang tinggi, seperti permukiman ASN, pusat olahraga, pasar, kawasan heritage, pusat perbelanjaan, sekolah, dan berbagai perguruan tinggi. “Moda transportasi ini memang sangat dibutuhkan, karena pergerakan masyarakat menuju titik-titik tersebut dapat terlayani oleh Koridor I. Kami berharap ini akan mengurangi kemacetan. Visi kami adalah mencegah kemacetan, dan saya yakin dengan Trans Jatim, pergerakan kendaraan pribadi akan menurun,” ungkapnya.
Wahyu juga menyebutkan bahwa tarif reguler yang diberlakukan adalah Rp5.000 untuk umum dan Rp2.500 untuk mahasiswa, dengan sistem time based selama dua jam. Ia berharap dua koridor tambahan dapat segera direalisasikan sesuai Spirit Senyawa Malang Raya, termasuk melalui penandatanganan kesepakatan bersama kepala daerah Malang Raya yang dilakukan bersamaan dengan peresmian.
Layanan Bus Trans Jatim juga dilengkapi dengan aplikasi Transjatim–AJAIB 2.0, yang menyediakan fitur pembelian tiket, informasi rute, posisi bus real time, lokasi halte terdekat, layanan pelanggan, dan fitur pendukung lainnya. Aplikasi ini tersedia di perangkat Android dan iOS. Sistem pembayaran menggunakan metode nontunai, mulai dari QRIS, kartu elektronik (Flazz, TapCash, Brizzi, E-Money), Gopay, Astrapay, hingga implementasi terbaru QRIS Tap dari Bank Indonesia. Untuk sosialisasi kepada masyarakat, tarif Rp0 atau gratis diberlakukan pada 20–26 November 2025.
Rute Trans Jatim Koridor I Malang Raya meliputi Terminal Hamid Rusdi, GOR Ken Arok, Ki Ageng Gribig, Terminal Madyopuro, Sawojajar, Stasiun Malang, Kajoetangan, Kawi, Ijen, Veteran, Ketawanggede, Diyono, Tlogomas, Terminal Landungsari, Raya Tlogomas, Sengkaling, Dau, Mulyoagung, Semanding, Sumber Sekar, Banjartengah, Kampung Dokar Banjar, Kelurahan Junrejo, Kecamatan Junrejo, Gangsiran Wetan, Gangsiran Puthuk, Jalibar Tlekung, Balai Desa Tlekung, Krajan Tlekung, RS Baptis, Kementan BSIP, Oro-oro Ombo, Bukit Panderman, Oro-oro Ombo 3, hingga Terminal Batu.




















