Headline.co.id (Sleman) ~ Seorang pria belum diketahui identitasnya tewas setelah tertemper Kereta Api (KA) 81 Sancaka relasi Surabaya-Yogyakarta di Jembatan Sungai Tepus, Dusun Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman, Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 11.20 WIB. Peristiwa terjadi saat korban berjalan di jalur rel yang tengah dilintasi kereta api. Meski masinis telah membunyikan klakson berulang kali, insiden tidak dapat dihindari.
Baca juga: Dugaan Pembunuhan di Gamping, Perempuan Ditemukan Tewas dengan Luka Sayatan di Leher
Kapolsek Berbah, AKP Dwi Daryanto, SH, MIP, dalam keterangan tertulis yang diterima headline.co.id, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika KA 81 Sancaka melintas di titik kilometer 156+5/6 di atas jembatan Sungai Tepus. “Masinis sudah memberikan semboyan 35 atau klakson kereta api berulang-ulang. Namun karena jarak sudah terlalu dekat, korban akhirnya tertemper dan terpental ke sungai di bawah jembatan. Korban meninggal di tempat,” jelasnya.
Keterangan tersebut juga diperkuat oleh saksi bernama Mujiono yang melihat langsung kejadian itu dari sekitar lokasi. Ia menuturkan bahwa korban sempat berjalan searah dengan laju kereta sebelum akhirnya terpental ke bibir sungai setelah tertemper.
Hingga berita ini diturunkan, identitas korban masih belum terverifikasi. Pemerintah Kalurahan Kalitirto melalui Dukuh Mangunan, Bari Aji Seno, telah menyampaikan informasi ciri-ciri korban kepada warga sekitar. Korban diperkirakan berusia sekitar 65 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berkulit sawo matang, memiliki tinggi sekitar 173 cm, mengenakan kaos lengan pendek warna cokelat, celana panjang hitam, serta memakai sandal jepit warna ungu.
Pihak Polsek Berbah bersama relawan Kalitirto telah mengevakuasi jenazah dan membawanya ke RS Bhayangkara untuk keperluan identifikasi lebih lanjut.
Sementara itu, saat dikonfirmasi headline.co.id, Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini dan kembali mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di jalur kereta api.
“KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan terjadinya temperan dan mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, berhati-hati, disiplin mematuhi rambu-rambu yang ada dan tidak beraktivitas di jalur kereta api. Pelanggaran di perlintasan sebidang dan jalur KA dapat membahayakan keselamatan, baik keselamatan petugas, penumpang, maupun masyarakat,” ujarnya.
Feni juga menyebutkan bahwa KA 81 Sancaka sempat berhenti selama dua menit untuk pengecekan rangkaian sebelum melanjutkan perjalanan. Semua awak dan penumpang kereta dilaporkan dalam keadaan selamat.
“Keselamatan bersama merupakan tanggung jawab bersama. Karena itu kami imbau seluruh masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar jalur KA dan melintas hanya di perlintasan resmi saja. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali,” pungkas Feni.
Baca juga: KA Bangunkarta Tabrak Mobil dan Dua Motor Hingga Pejalan Kaki, 6 Luka 3 Tewas di Tempat





















