Headline.co.id, Rote Ndao ~ Di SMAN 1 Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada 11 Juni 2025, berjalan dengan baik berkat peran aktif guru-guru Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Mereka bertanggung jawab memastikan makanan yang didistribusikan kepada 1.252 siswa memenuhi standar gizi, aman, dan layak konsumsi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Anggriani Nukita Lololau, menyatakan bahwa program ini sangat membantu siswa dari berbagai latar belakang ekonomi untuk tetap bersemangat belajar hingga sore hari. “Banyak anak kami yang berangkat ke sekolah tanpa sempat sarapan. MBG menjadi penyelamat agar mereka tetap kuat belajar dari pagi hingga pukul empat sore. Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo atas program ini,” ujarnya saat ditemui di sekolah, Rabu (5/11/2025).
Distribusi makanan dilakukan setiap hari pada waktu istirahat sekitar pukul 11.30. Makanan yang tiba lebih awal akan diuji coba oleh guru UKS sebelum dihitung dan dibagikan ke kelas masing-masing oleh wali kelas. Setelah dikonsumsi, seluruh wadah makanan dikembalikan ke titik pengumpulan untuk diambil kembali oleh tim dapur MBG.
Astince Huan, Koordinator UKS di SMAN 1 Lobalain, menjelaskan bahwa setiap hari ia dan tim memastikan makanan yang diterima aman untuk dikonsumsi. “Kami melihat tampilan, jenis, dan aroma makanan sebelum dibagikan. Ada satu wadah khusus yang dijadikan tester. Kalau ada tanda-tanda makanan tidak segar, langsung kami laporkan,” jelasnya.
Selain itu, guru UKS juga berperan sebagai pendidik kesehatan bagi para siswa. “Kami mengingatkan siswa untuk mencuci tangan sebelum makan, mencium aroma makanan terlebih dahulu, dan mengenali ciri-ciri makanan sehat. Syukurlah sejauh ini tidak pernah ada keluhan. Anak-anak menikmati semua menu yang disajikan,” tambahnya.
Menu yang paling disukai siswa adalah ayam, telur, sayuran, dan buah-buahan segar. Bahkan, tak jarang porsi yang disediakan habis seluruhnya. “Kadang kalau ada siswa yang tidak masuk, teman-temannya justru menghabiskan lebih. Ada juga yang minta tambah. Semua senang, tidak ada yang mengeluh,” ujarnya tersenyum.
Setiap hari, sekitar pukul 12.00, siswa sudah menanti-nanti waktu makan bergizi ini. Suasana kelas menjadi lebih hidup saat makanan dibagikan. “Mereka bahkan menanyakan menu hari berikutnya, seperti menunggu sesuatu yang dirindukan,” tutur Anggriani.
Baik kepala sekolah maupun guru UKS berharap agar program MBG tidak berhenti. “Program ini sangat membantu anak-anak dan orang tua. Selain mengurangi uang jajan, juga menumbuhkan kesadaran hidup sehat di sekolah,” ujar Astince.
Program MBG di SMAN 1 Lobalain bukan hanya soal menyediakan makanan gratis, tetapi juga membangun budaya gizi dan kesehatan di lingkungan sekolah. Dengan kolaborasi guru, siswa, dan pemerintah, sekolah di pelosok seperti ini memiliki energi baru untuk tumbuh dan belajar lebih baik.






















