Headline.co.id (Jakarta) ~ PT KAI Commuter bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan inovasi layanan transportasi publik berupa Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani dan Pedagang, yang akan segera beroperasi di rute Commuter Line Merak–Rangkasbitung, Banten. Layanan baru ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat ekonomi kecil sekaligus memperkuat rantai pasok hasil pertanian dan perdagangan lokal.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menjelaskan bahwa layanan ini merupakan langkah nyata KAI Group dalam memperluas akses transportasi publik yang inklusif dan berpihak pada masyarakat.
“Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” ujar Karina dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (4/11/2025).
Menurut Karina, inisiatif ini sejalan dengan nilai-nilai Asta Cita pemerintah dalam mewujudkan pemerataan ekonomi nasional dan keadilan sosial. KAI Commuter ingin memastikan transportasi tidak hanya melayani mobilitas harian masyarakat perkotaan, tetapi juga menjadi sarana penggerak ekonomi rakyat di wilayah penyangga.
Desain Khusus Sesuai Kebutuhan Pengguna
Pada tahap awal, kereta khusus petani dan pedagang akan beroperasi sebanyak 14 perjalanan setiap hari di lintas Merak–Rangkasbitung. Setiap rangkaian memiliki 73 tempat duduk kelas ekonomi (K3) yang disubsidi pemerintah. Desain interior kereta disesuaikan agar pengguna dapat membawa hasil tani atau barang dagangan dengan aman dan nyaman.
Kursi penumpang disusun sejajar di sisi kiri dan kanan, memberikan ruang di tengah untuk meletakkan barang. Selain itu, pintu kereta dibuat lebih lebar guna memudahkan akses keluar-masuk barang.
“Sarana ini sudah memenuhi standar pelayanan minimum yang berlaku, dengan kenyamanan dan keamanan tetap menjadi prioritas,” tambah Karina.
Perkuat Akses Ekonomi dan Distribusi Hasil Bumi
KAI Commuter berharap layanan ini menjadi solusi mobilitas yang mendukung produktivitas petani dan pedagang di wilayah Serang, Pandeglang, dan Lebak. Dengan berhenti di seluruh stasiun lintas Merak–Rangkasbitung, kereta ini diharapkan memperkuat rantai pasok hasil pertanian serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.
“Kami ingin layanan ini menjadi sarana penghubung ekonomi antarwilayah, mempercepat distribusi hasil bumi dan produk dagangan rakyat,” tutur Karina.
Terintegrasi dengan Commuter Line Menuju Jakarta
Bagi penumpang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan sekitarnya, layanan ini terintegrasi dengan Commuter Line Rangkasbitung–Tanah Abang. Namun, KAI Commuter menerapkan ketentuan khusus bagi pengguna yang membawa barang dalam jumlah besar.
Barang dagangan hanya diperbolehkan naik pada perjalanan pertama dari Stasiun Rangkasbitung menuju Jakarta, guna menjaga kenyamanan penumpang umum pada jam sibuk.
Siapkan Aspek Teknis dan Regulasi
KAI Commuter bersama KAI saat ini tengah mematangkan aspek teknis dan regulasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, terutama terkait keselamatan, operasional, dan kepatuhan terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG).
“Kami terus berkoordinasi dengan DJKA untuk memastikan semua aspek layanan siap, baik dari sisi fasilitas maupun regulasi, sehingga benar-benar menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” tutup Karina.
Inovasi Kereta Khusus Petani dan Pedagang ini menegaskan komitmen KAI Group dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang tidak hanya efisien dan aman, tetapi juga inklusif, mendukung ekonomi rakyat, serta memperkuat konektivitas wilayah demi kesejahteraan masyarakat luas.


















