Headline.co.id (Jakarta) — Inovasi teknologi dan semangat keberlanjutan berpadu dalam ajang Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada 10–11 Oktober 2025. Forum ini menampilkan lebih dari 33 peserta dari berbagai sektor, termasuk perusahaan, universitas, kementerian, dan lembaga, yang memamerkan capaian nyata pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dari robot kecerdasan buatan (AI) “Xiao Qi” hingga produk-produk unggulan UMKM ramah lingkungan, pameran ini menjadi etalase sinergi antara inovasi digital dan ekonomi hijau nasional.
Produk Development Asix, Nicole, menjelaskan bahwa robot “Xiao Qi” merupakan asisten layanan pelanggan berbasis AI yang memiliki kemampuan berinteraksi layaknya manusia. “Robot ini dirancang mampu berinteraksi langsung dengan pengunjung melalui percakapan alami. Dilengkapi teknologi pengenalan suara dan pemrosesan bahasa, robot dapat menjawab pertanyaan, memberikan petunjuk lokasi, hingga membantu pendaftaran layanan secara otomatis,” ujar Nicole saat ditemui InfoPublik di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (11/10/2025).
Nicole menambahkan, robot AI generasi pertama tersebut dijual seharga Rp1,5 miliar. Model terbaru dirancang lebih menyerupai manusia, dapat bergerak, dan menggunakan tenaga baterai. “Fitur penyesuaian tersedia untuk jenis kelamin, tampilan wajah, dan bahasa. Robot juga dapat disesuaikan untuk berbagai sektor, seperti keuangan atau perhotelan,” jelasnya.
Meski memiliki kemampuan mengambil informasi dari internet, Nicole menegaskan bahwa robot tetap membutuhkan pelatihan data khusus agar mampu memberikan jawaban mendalam. “Untuk di ISF 2025 ini, pengunjung bisa bertanya apa pun terkait kegiatan forum, dan robot akan menjawab secara langsung,” tambahnya.
Selain menampilkan inovasi digital, ISF 2025 juga menghadirkan berbagai produk UMKM yang mencerminkan komitmen terhadap ekonomi hijau. Perwakilan Sinar Mas Land, Darsa, mengatakan pihaknya menampilkan produk-produk hasil binaan dan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “Sinar Mas Land menampilkan produk-produk CSR dari SML UMKM Center, seperti Ecoprint, yakni sistem pewarnaan pakaian menggunakan bahan organik,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Asia Pulp & Paper (APP) turut memamerkan hasil karya UMKM binaannya di Serang, berupa tas rajutan dari bambu dan kertas bekas. Produk-produk ramah lingkungan tersebut dipajang dan dijual dengan harga mulai dari Rp50.000 di stan SML UMKM Center. Inisiatif ini menjadi bukti nyata bagaimana perusahaan besar ikut berperan dalam memberdayakan UMKM sekaligus mendukung praktik produksi berkelanjutan.
Keikutsertaan berbagai pelaku industri dan UMKM dalam ISF 2025 menunjukkan kolaborasi nyata antara sektor publik dan swasta dalam mendorong agenda green economy dan transformasi digital nasional. Pameran ini tidak hanya menampilkan inovasi teknologi seperti “Xiao Qi”, tetapi juga menegaskan peran penting inovasi sosial dan keberlanjutan lingkungan dalam pembangunan ekonomi modern Indonesia.
Dengan semangat kolaboratif tersebut, ISF 2025 menjadi cerminan arah baru pembangunan berkelanjutan di Indonesia—memadukan kecanggihan teknologi, tanggung jawab sosial, dan kesadaran ekologis untuk mewujudkan masa depan yang inklusif dan berdaya saing global.

















