Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Komisi VII DPR RI menggelar rapat kerja (raker) di Jakarta, Kamis (4/9/2025), membahas rencana kerja dan anggaran tahun 2026. Dalam raker tersebut, DPR menyetujui usulan tambahan anggaran Rp 2,24 triliun yang diajukan Kemenekraf untuk memperkuat program prioritas ekonomi kreatif (ekraf) di berbagai daerah. Keputusan ini menegaskan dukungan legislatif terhadap sektor ekraf sebagai motor baru pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: BNN Laksanakan Reformasi Birokrasi Area 8 untuk Perkuat Independensi UKPBJ
Ekonomi Kreatif Jadi Mesin Pertumbuhan Baru
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyampaikan, sektor ekraf terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing di Semester I 2025 tercatat sebesar Rp 18,65 triliun, dengan Singapura menjadi penyumbang terbesar. Dari sisi domestik, DKI Jakarta mencatat lonjakan investasi dari Rp 18,14 triliun pada 2024 menjadi Rp 25,97 triliun pada 2025.
“Sektor ekraf menunjukkan tren positif. Total investasi hingga Semester I 2025 sudah mencapai Rp 90,12 triliun, melampaui capaian 2024 yang hanya Rp 64,22 triliun. Target kami di 2029 berada di kisaran Rp 152,3 hingga Rp 183,7 triliun,” ujar Teuku Riefky.
Baca juga: BNN Fokus Perkuat Rehabilitasi dan Operasional Lapangan dalam Usulan Anggaran 2026
Ekspor dan Lapangan Kerja Mengalami Kenaikan
Selain investasi, kinerja ekspor ekraf juga mencatat peningkatan. Pada 2024, nilai ekspor mencapai USD 25,1 miliar, sementara pada Semester I 2025 sudah menembus USD 13 miliar. Angka tersebut diproyeksikan konsisten meningkat hingga USD 33 miliar pada 2029.
Ekspor subsektor ekraf masih didominasi oleh fesyen sebesar USD 7,09 miliar, kriya USD 5,01 miliar, dan kuliner USD 767 juta. Peningkatan juga tercatat pada pasar nontradisional, seperti Swiss, Jepang, dan Uni Emirat Arab dengan pertumbuhan hingga 19,14 persen.
Dari sisi tenaga kerja, sektor ekraf telah menyerap 26,5 juta orang pada 2024, dan diperkirakan meningkat menjadi 27,7 juta orang pada 2029.
Baca juga: Rincian Gaji dan Tunjangan DPR Setelah Pemangkasan, Gaji Bersih Anggota Dewan Rp 65,5 Juta
Program Prioritas untuk Daerah
Untuk menopang pencapaian target, Kemenekraf mengusulkan program baru berbasis daerah, seperti Pemberdayaan Desa Kreatif, penguatan industri kriya dan kuliner UMKM, event dan festival lokal, hingga program inklusif dan sosial. Teuku Riefky menegaskan, keberlanjutan program tersebut sangat bergantung pada dukungan anggaran.
“Kami berharap tambahan anggaran dapat mengoptimalkan pelayanan publik dan memastikan ekraf benar-benar menjadi motor pertumbuhan ekonomi dari daerah,” tegasnya.
DPR Minta Anggaran Berdampak Langsung
Pimpinan rapat Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menekankan agar tambahan anggaran tersebut dialokasikan untuk program substantif yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.
“Pembahasan anggaran bukan sekadar angka, melainkan memastikan manfaat nyata bagi kesejahteraan rakyat. Ekraf harus menjadi penggerak pertumbuhan sekaligus peningkat kesejahteraan,” ujar Rahayu Saraswati.
Kesepakatan ini turut disaksikan Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Parataonan, Wakil Ketua Komisi VII Chusnunia Chalim, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni, serta jajaran pejabat Kemenekraf.
Baca juga: Rem Blong, Truk Tangki Penyedot Limbah Terguling di Waduk Sermo Kulon Progo


















