Headline.co.id (Sleman) ~ Kapolda DIY Irjen Anggoro Sukartono melayat ke rumah duka Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal dengan luka di tubuhnya, pada Minggu (31/8/2025) malam di Mlati, Sleman. Dalam kunjungan itu, Anggoro menyatakan pihaknya siap melakukan penyelidikan hingga penyidikan jika keluarga menghendaki kasus ini diproses hukum.
Baca juga: Sultan Minta Polda DIY Usut Tuntas Kasus Kematian Mahasiswa Amikom Yogyakarta
Kapolda datang bersama Danrem 072/Pamungkas, Kajati DIY, Bupati Sleman, dan Kapolresta Sleman. Kedatangannya disambut langsung keluarga korban yang menyatakan ikhlas atas kepergian putra mereka.
“Apabila keluarga menghendaki agar kasus ini diproses hukum, kami siap membuka penyelidikan hingga penyidikan. Namun, keluarga masih menolak dilakukan autopsi dan menerima musibah ini,” ujar Irjen Anggoro dalam keterangannya.
Meski demikian, Kapolda menegaskan pintu tetap terbuka bila di kemudian hari keluarga berubah pikiran. “Kalau nanti keluarga mempertanyakan proses hukum, kami siap menindaklanjuti. Kami juga berharap masyarakat yang mengetahui peristiwa ini dapat memberi keterangan,” tambahnya.
Baca juga: TNI-Polri Intensifkan Patroli Malam di Bantul, Sasar Titik Rawan hingga Obyek Vital
Anggoro mengakui pihaknya sejauh ini baru menerima informasi dari media sosial terkait dugaan keterlibatan Rheza dalam aksi massa di sekitar Mapolda DIY. Ia pun meminta masyarakat yang menjadi saksi langsung untuk melapor agar memudahkan proses penyelidikan.
Di sisi lain, Anggoro menerima masukan dari keluarga korban agar aparat kepolisian memperbaiki prosedur pengamanan demonstrasi agar tidak lagi memicu korban jiwa. “Masukan ini penting bagi kami untuk belajar dan memperbaiki diri,” ujarnya.
Baca juga: Mahasiswa Amikom Yogyakarta Tewas Usai Demo, Keluarga Ungkap Luka Memar di Seluruh Tubuh
Rheza dimakamkan sore harinya di Padukuhan Jaten, Sendangadi, Mlati, dengan ratusan pelayat yang turut mengantar. Sang ayah, Yoyon Surono, mengaku mendapati banyak luka pada tubuh anaknya, termasuk memar dan patah di bagian leher. Namun, keluarga tetap menolak autopsi karena memilih pasrah atas musibah tersebut.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom Yogyakarta menyebut pihaknya masih menelusuri detail kejadian. Beredar pula video di media sosial yang diduga menunjukkan Rheza saat berada di lokasi aksi dan terkena gas air mata.
Wakil Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Dr. Achmad Fauzi, menyatakan pihak kampus akan melakukan investigasi internal. “Kami berharap pihak kepolisian bisa memberikan informasi lengkap agar kronologi peristiwa ini jelas,” katanya.
Baca juga: Mahasiswa Amikom Yogyakarta Meninggal Saat Aksi di Polda DIY, BEM DIY Sampaikan Belasungkawa


















