Headline.co.id (Jakarta) ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menjemput paksa pengusaha tambang Rudy Ong Chandra (ROC) terkait dugaan korupsi pengurusan izin usaha pertambangan (IUP) di Kalimantan Timur periode 2013-2018. Penjemputan dilakukan pada Kamis (21/8/2025) malam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan. Rudy Ong yang sebelumnya sempat menggugat status tersangkanya, kini resmi ditahan penyidik KPK selama 20 hari pertama.
Baca juga: Istana Tegaskan Tak Akan Bela Noel dalam Kasus Suap Sertifikasi K3
Gugatan Praperadilan Ditolak
Nama Rudy Ong mulai terseret dalam kasus korupsi IUP sejak September 2024, ketika KPK mengumumkan pembukaan penyidikan. Meski belum diumumkan resmi sebagai tersangka, status tersebut terungkap lewat gugatan praperadilan yang diajukan Rudy pada 11 Oktober 2024 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Dalam gugatannya, Rudy meminta penetapan tersangka oleh KPK dinyatakan tidak sah. Namun, majelis hakim pada 13 November 2024 memutuskan gugatan itu tidak dapat diterima. Sejak saat itu, proses penyidikan KPK terhadap Rudy Ong terus berjalan, sementara terhadap tersangka lain, yakni mantan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dihentikan lantaran yang bersangkutan meninggal dunia.
Baca juga: KPK Jadwalkan Ulang Pemeriksaan Ilham Habibie dan Bupati Pati Sudewo dalam Dua Kasus Korupsi
Riwayat Perusahaan Rudy Ong
Rudy Ong dikenal sebagai pengusaha tambang yang memiliki saham dan jabatan strategis di sejumlah perusahaan. Ia tercatat sebagai pemegang saham 5 persen di PT Tara Indonesia Coal serta menjabat komisaris di beberapa perusahaan tambang, di antaranya PT Sepiak Jaya Kaltim dan PT Cahaya Bara Kaltim.
Keterlibatan Rudy dalam pusaran kasus korupsi izin tambang ini juga sempat menyeret nama tokoh lain. Pada September 2024, KPK mengumumkan telah mengajukan larangan bepergian ke luar negeri terhadap tiga orang, yakni Awang Faroek Ishak, DDWT, dan Rudy Ong Chandra.
Baca juga: Dua Buruh di Bantul Ditangkap Polisi Usai Curi Motor di Sawah Kretek
Momen Jemput Paksa
Upaya paksa akhirnya ditempuh KPK pada Kamis (21/8/2025). Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan tindakan tersebut. “Hari ini penyidik melakukan jemput paksa terhadap Saudara ROC terkait perkara TPK pengurusan izin pertambangan di wilayah Kaltim periode 2013-2018,” ujarnya.
Rudy Ong tiba di Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 21.37 WIB. Mengenakan kemeja dan celana hitam, ia tampak bungkam saat digiring menuju ruang penyidik. Momen tak biasa terjadi ketika Rudy terlihat merangkak sesaat sebelum memasuki ruang pemeriksaan. Dua pegawai KPK sempat membopong tubuhnya dan meminta Rudy kembali berdiri.
Ditahan 20 Hari Pertama
Setelah proses pemeriksaan, KPK langsung menetapkan penahanan terhadap Rudy Ong. Ia akan mendekam di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 21 Agustus hingga 9 September 2025.
“Selanjutnya Tersangka ROC akan dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama,” kata Budi Prasetyo.
Baca juga: Polisi Tangkap Empat Pelaku Pengeroyokan di Bantul, Dua Korban Alami Luka Bacok






















