Headline.co.id (Jakarta) — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri bidang perekonomian di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (22/7). Pertemuan tingkat tinggi ini difokuskan untuk membahas arah kebijakan fiskal, perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, serta penyusunan RAPBN 2026.
Dalam keterangan pers usai rapat, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi momen penting untuk memaparkan laporan perkembangan fiskal nasional sekaligus menyampaikan outlook dan kesiapan anggaran untuk tahun-tahun mendatang.
“Terkait APBN 2024, kami melaporkan kepada Presiden mengenai proses pembahasan Undang-Undang Pelaporan dan Pelaksanaan APBN yang saat ini tengah berjalan dengan Badan Anggaran DPR. Harapannya, laporan ini dapat selaras dengan hasil audit BPK, yakni opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian),” ujar Sri Mulyani.
Menkeu juga menyoroti kondisi fiskal 2025 yang dinilai tetap terkendali dengan proyeksi defisit berada pada angka 2,78 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menurutnya, angka ini mencerminkan kehati-hatian fiskal dalam menjaga keseimbangan antara penerimaan negara dan kebutuhan belanja pembangunan.
“Kami juga menyampaikan update terkait pembahasan APBN 2025, terutama setelah disampaikannya laporan semester. Pemerintah tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap capaian sejumlah program prioritas,” tambahnya.
Tak hanya membahas anggaran tahun berjalan, pemerintah juga menyiapkan dokumen penting berupa nota keuangan dan Rancangan APBN 2026 yang dijadwalkan akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam Sidang Paripurna DPR pada Agustus mendatang.
Dalam RAPBN 2026, sejumlah program unggulan Presiden mulai dirancang masuk ke dalam kerangka belanja negara. Di antaranya adalah program makan bergizi gratis untuk pelajar, pendirian sekolah rakyat, penguatan koperasi Merah Putih, serta agenda besar ketahanan pangan nasional.
Tak ketinggalan, sektor pendidikan juga menjadi sorotan. Pemerintah merancang alokasi anggaran untuk pengembangan pendidikan dasar dan menengah, perbaikan infrastruktur sekolah madrasah, digitalisasi pendidikan, hingga dukungan penuh terhadap program Kemendikbudristek dan Kemendiktisaintek.
“Pemerintah berkomitmen menjaga kesinambungan fiskal sekaligus memastikan belanja negara difokuskan pada pembangunan manusia dan daerah,” tegas Sri Mulyani.
Rapat ini menandai langkah awal pemerintahan Presiden Prabowo dalam menyusun kebijakan anggaran jangka menengah yang tidak hanya responsif terhadap tantangan ekonomi, tetapi juga berpihak kuat pada kesejahteraan rakyat.


















