Headline.co.id (Siak) — Upaya tanpa henti tim gabungan akhirnya membuahkan hasil. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, berhasil dipadamkan pada Rabu (9/7). Namun, perjuangan belum usai.
Meski api tak lagi tampak di permukaan, bara masih mengintai dari dalam. Jenis lahan gambut sedalam dua meter menjadi tantangan tersendiri. Tim gabungan kini fokus pada pendinginan untuk mencegah potensi kebakaran ulang.
“Dari kasat mata memang api sudah mati, tapi di dalam gambut itu bara masih hidup. Makanya kita lakukan pendinginan menyeluruh,” ujar Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Siak, Arif Hamidi.
Pemadaman berlangsung sejak Senin (7/7) dan melibatkan berbagai elemen: Damkar BPBD Siak, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Polres Siak, TNI, Tim Reaksi Cepat APP Group, hingga helikopter water bombing milik BNPB Provinsi Riau.
Dengan kerja siang dan malam di tengah kabut asap, tim tidak hanya memadamkan api, tetapi juga mulai membangun pertahanan jangka panjang. Sekat bakar, sekat kanal, dan embung tengah disiapkan untuk memperkuat cadangan air dan mencegah penyebaran api.
“Kita koordinasi dengan PU, mereka bersedia menurunkan alat berat untuk membuat sekat kanal dan embung. Sebab, di sini gambutnya dalam dan sumber air sangat jauh,” jelas Arif.
Kebakaran yang menghanguskan sekitar 4 hektare lahan milik KITB itu masih dalam penyelidikan. Hingga kini, belum ada kesimpulan pasti mengenai penyebab karhutla.
“Kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Fokus kita saat ini adalah pemadaman dan pencegahan agar api tidak muncul kembali,” tegas Arif.
Pemantauan udara juga terus dilakukan. Dengan kerja sama lintas sektor dan kesigapan di lapangan, wilayah terdampak kini berada dalam status terkendali — namun kewaspadaan tetap menjadi prioritas utama.



















