Headline.co.id (Pandeglang) – Lebih dari tiga ribu santri dan masyarakat memenuhi halaman Pondok Pesantren Malnu Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (30/7/2025), dalam acara “Gema Muharram Bersholawat: Makan Bergizi Gratis untuk Generasi Indonesia Sehat di Era Digital.” Kegiatan ini menjadi bagian dari kampanye nasional Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi).
Suasana religius berpadu dengan semangat literasi gizi dan perlindungan digital dalam acara yang menghadirkan perpaduan unik antara pendekatan spiritual dan edukasi masyarakat. Lantunan sholawat dari Gus Azmi, vokalis muda Syubbanul Muslimin, menutup acara dengan aura syahdu yang membangkitkan antusiasme peserta mendukung gerakan ini.
Pilar Nutrisi untuk Generasi Digital
Kepala Dinas Komunikasi, Persandian dan Statistik Kabupaten Pandeglang, TB Nandar Suptandar, menegaskan pentingnya asupan nutrisi bagi tumbuh kembang anak, terutama dalam menghadapi tantangan zaman digital.
“Makanan bergizi merupakan pondasi penting bagi anak-anak kita agar tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat menghadapi tantangan zaman, termasuk di era digital saat ini,” ujarnya di hadapan ribuan peserta.
Program MBG tak sekadar tentang makan gratis. Ia mengandung visi besar: membentuk generasi yang tak hanya sehat jasmani, tetapi juga tangguh secara intelektual dan mental untuk hidup di era serba digital.
Sejarah Baru, Cakupan Luas
Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat, Tengku Syahdana, yang hadir mendampingi Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Nyoto Suwignyo, menyebut Program MBG sebagai tonggak sejarah baru.
“Baru pertama kali dalam hampir 80 tahun Indonesia merdeka, ada program makan bergizi gratis yang menjangkau semua kelompok: dari anak TK hingga ibu menyusui,” ungkapnya, disambut tepuk tangan meriah.
Tengku juga memaparkan mekanisme pendistribusian makanan yang melibatkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Melalui satu dapur, bisa disiapkan hingga 3.500 porsi setiap hari. Namun ia mengingatkan, ketepatan waktu konsumsi sangat krusial agar makanan tetap aman.
“Makanan harus dikonsumsi maksimal dua jam setelah dimasak. Kami terus melakukan edukasi kepada sekolah agar tidak ada lagi kasus makanan basi,” ujarnya menanggapi isu teknis di beberapa daerah.
Literasi Digital Dimulai dari Piring
Sekretaris Ditjen Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Very Radian Wicaksono, menautkan kecukupan gizi dengan kecerdasan berpikir dalam dunia digital.
“Dengan makan bergizi gratis, otak kita bisa mencerna hal-hal yang baik. Ini berkaitan langsung dengan keberhasilan program pemerintah di ranah digital,” katanya.
Very juga memperkenalkan PP Tunas, Peraturan Pemerintah baru yang mengatur Penyelenggaraan Sistem Elektronik Ramah Anak. Regulasi ini membentengi anak dari ancaman digital seperti pornografi, perundungan, hingga judi online, dengan sistem verifikasi dan persetujuan orang tua.
“Kita ingin anak-anak aman sekaligus kreatif di dunia maya. Nutrisi dan proteksi digital adalah dua sisi dari koin yang sama,” pungkasnya.
Seruan Bersholawat, Seruan Perubahan
Puncak acara diwarnai dengan lantunan sholawat dari Gus Azmi yang menggugah suasana. Ribuan suara bergema dalam satu kesatuan, menandai harapan baru bagi lahirnya generasi sehat, cerdas, dan bijak digital.
Program MBG kini tidak lagi sekadar inisiatif, tetapi telah menjelma menjadi gerakan nasional yang menyatukan gizi, iman, dan literasi digital dalam satu nafas perjuangan.
















