Headline.co.id (Jakarta)– Aplikasi World App tengah menjadi buah bibir di berbagai platform media sosial. Antusiasme publik yang tinggi disambut pula dengan beredarnya beragam klaim, dari insentif jutaan rupiah hingga isu penyalahgunaan data pribadi. Namun, perusahaan di balik aplikasi ini, Tools for Humanity (TFH), akhirnya angkat bicara untuk meluruskan sejumlah informasi yang dinilai menyesatkan.
Tidak Ada “Uang Tunai” Setelah Verifikasi
Salah satu kabar paling santer yang beredar menyebutkan bahwa pengguna World App akan menerima insentif sebesar Rp800.000 setelah melakukan verifikasi identitas. Klaim ini dibantah tegas oleh TFH.
“World App tidak memberikan imbalan dalam bentuk uang setelah verifikasi. Token Worldcoin (WLD) yang diterima bukanlah bentuk pembayaran, melainkan sarana untuk mengakses layanan di aplikasi,” tegas juru bicara TFH dalam pernyataan resminya, Jumat (13/6/2025).
Pengguna dapat menggunakan token tersebut untuk berbagai fitur di World App, seperti bermain gim, mengikuti polling, hingga mengakses konten edukatif. TFH menekankan bahwa teknologi ini tidak dirancang sebagai alat penghasil uang, melainkan sebagai solusi otentikasi manusia untuk menghadapi tantangan era digital, seperti penipuan daring dan ancaman deepfake.
Aman dan Tidak Menyimpan Data Biometrik
Pertanyaan publik juga muncul mengenai keamanan data biometrik, khususnya pemindaian iris yang dilakukan melalui perangkat bernama Orb. TFH menjelaskan bahwa data tersebut tidak pernah disimpan ataupun dijual.
“Orb mengambil gambar iris untuk menghasilkan kode unik tanpa menyimpan gambar tersebut. Data langsung dikirim ke ponsel pengguna dan dihapus permanen dari Orb,” jelas TFH.
Proses ini dikenal sebagai Personal Custody, yakni sistem yang memberikan kendali penuh kepada pengguna atas data mereka. World App juga tidak menyimpan data pribadi lain seperti nomor identitas, alamat, atau nomor telepon. Segala proses dilakukan hanya dengan persetujuan eksplisit pengguna yang dijelaskan dalam Bahasa Indonesia, baik melalui aplikasi maupun situs resmi.
Teknologi ini diperkuat dengan dua sistem keamanan canggih—Zero-Knowledge Proof (ZKP) dan Advanced Multi-Party Computation (AMPC)—yang menjamin data tidak dapat ditelusuri kembali ke identitas individu.
Sistem Transparan dan Siap Diaudit
Dalam upaya membangun kepercayaan, TFH mengembangkan World App sebagai sistem yang sepenuhnya open-source dan dapat diaudit publik.
“Teknologi kami bisa diuji, diperiksa, dan diaudit secara terbuka. Kami percaya kepercayaan dibangun dari transparansi dan akuntabilitas,” ujar juru bicara TFH.
Audit terbaru yang dilakukan firma keamanan siber Trail of Bits menyimpulkan tidak ditemukan celah keamanan di dalam teknologi Orb, dan seluruh proses pengolahan data telah sesuai standar keamanan tertinggi di industri.
Memberdayakan, Bukan Mengancam
Alih-alih menjadi alat yang invasif, TFH menyebut teknologi ini sebagai solusi otentikasi manusia paling aman dan nyaman di era digital. Di level global, World telah bekerja sama dengan berbagai mitra strategis seperti Visa dan Matchgroup (perusahaan induk Tinder), untuk mengembangkan sistem identitas digital yang inklusif dan anti-bot.
“Tools for Humanity menetapkan standar baru dalam teknologi proof-of-human, yang melindungi privasi sekaligus memberdayakan pengguna. Ini juga mendukung langkah Indonesia dalam menyongsong masa depan digital berbasis AI,” pungkas TFH.
Di tengah laju transformasi digital yang kian pesat, kehadiran World App menawarkan pendekatan baru dalam menjaga identitas dan keaslian manusia di dunia maya—bukan dengan memonetisasi data, tetapi dengan membangun sistem yang aman, transparan, dan berpihak pada privasi pengguna.



















