headline.co.id (Jogja) ~ Kericuhan terjadi di SMP Negeri 10 Yogyakarta pada Selasa malam, 6 Mei 2025, menyusul dugaan kebocoran soal Asesmen Standar Pendidikan Daerah (ASPD) mata pelajaran Matematika. Sekitar 50 pelajar mendatangi sekolah yang berlokasi di Jalan Tritunggal No. 2, Sorosutan, Umbulharjo itu dengan membawa semangat protes yang memicu kehebohan di lingkungan masyarakat.
Baca juga: Hari Kedua Pencarian, Bocah Hanyut di Selokan Singosaren Ditemukan Meninggal Dunia
“Benar adanya kesalahpahaman yang diduga ada kebocoran soal ASPD dari SMP 10 Yogyakarta, dan menimbulkan reaksi dari pelajar dan masyarakat,” ungkap Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, dalam keterangan tertulis kepada headline.co.id.
Menurut Sujarwo, aksi tersebut dilakukan oleh sekelompok remaja seusia pelajar SMP dengan kata-kata provokatif. Kericuhan bermula dari kemiripan soal ASPD Matematika yang diujikan pada hari kedua, dengan soal yang sebelumnya digunakan dalam sesi latihan oleh guru matematika SMP 10 Yogyakarta, Wahono. Seorang siswa diketahui memotret soal latihan tersebut, yang kemudian diduga tersebar dan memicu asumsi kebocoran.
Baca juga: Dugaan Pelecehan oleh Oknum Dukuh di Gunungkidul, Korban Masih Siswi SMP
Isu ini cepat menyebar di media sosial, terutama di platform X (dulu Twitter), melalui unggahan akun @ayamkalasanenk yang menyebut, “info kasus kecurangan aspd mtk smp/mts jogja 2025 bosss.” Tak hanya itu, ajakan aksi massa juga beredar di grup WhatsApp pelajar, dengan seruan “DEMO SISWA SMP SE DIY MENUJU SMP 10 YH” dan “SATU KOMANDO SMP SE DIY”, yang menunjukkan adanya rencana demonstrasi terkoordinasi.
Dua saksi di lokasi, yakni Suryanto selaku petugas keamanan dan Suryatno seorang guru di SMP N 10 Yogyakarta, membenarkan adanya kedatangan kelompok remaja tersebut.
Polsek Umbulharjo yang segera turun tangan, mengamankan 10 pelajar yang terlibat dalam aksi tersebut. Mereka berasal dari berbagai sekolah di Yogyakarta dan Bantul, antara lain AN (16), VIC F (15), BAS (16), RAZ (15), VIC (15), NUS (15), IKH (15), FAL (16), FAU (14), dan RID (16).
Baca juga: Truk Rem Blong Tewaskan 11 Orang di Perbatasan Purworejo-Magelang, Rombongan Guru Jadi Korban
Mereka diamankan sekitar pukul 21.00 WIB dan langsung dibawa ke Polsek Umbulharjo untuk dibina. Orang tua masing-masing pelajar turut hadir dalam proses pembinaan tersebut.
“Para pelajar sudah membuat surat pernyataan dan kemudian dikembalikan kepada orang tuanya,” kata AKP Sujarwo.
Baca juga: Kecelakaan di Jalan Mataram Libatkan Pelajar, Pejalan Kaki, dan Bus Trans Jogja





















