Jumlah Pengemis di Jogja Melonjak Saat Ramadan, Satpol PP Siapkan Penertiban ~ Headline.co.id (Jogja). Tren peningkatan jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Kota Yogyakarta selama bulan Ramadan kembali menjadi perhatian pemerintah setempat. Kepala Satpol PP Kota Jogja, Octo Noor Arafat, mengungkapkan bahwa fenomena ini kerap terjadi setiap tahunnya saat bulan suci tiba.
Baca juga: Kampung Ramadhan Jogokariyan 2025 Resmi Dibuka, Hadirkan 390 Pedagang dan Semarak Kebersamaan
Menurut Octo, meningkatnya aktivitas gepeng selama Ramadan berkaitan dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk bersedekah. Hal ini menjadi momentum bagi para gepeng untuk beroperasi di sejumlah titik strategis di Kota Gudeg.
Sejumlah lokasi di Yogyakarta menjadi area favorit bagi gepeng untuk meminta-minta. Beberapa titik yang menjadi perhatian Satpol PP antara lain Stasiun Tugu, Malioboro, Tugu Pal Putih, Kraton, Alun-alun Selatan, hingga Masjid Gedhe Kauman. Selain itu, mereka juga kerap ditemui di jalan-jalan protokol yang ramai lalu lintas.
“Kami mencatat adanya peningkatan jumlah gepeng di lokasi-lokasi tersebut, dan ini perlu diantisipasi agar tidak mengganggu ketertiban umum,” ujar Octo saat ditemui di Balai Kota pada Kamis (27/2/2025).
Keberadaan gepeng di Kota Yogyakarta melanggar Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang Gelandangan dan Pengemis. Oleh karena itu, Satpol PP akan terus melakukan upaya penertiban guna menjaga ketertiban serta kenyamanan masyarakat.
Dalam operasi terbaru, Satpol PP berhasil mengamankan sebanyak 135 gepeng, yang mayoritas berasal dari luar Kota Yogyakarta. Octo menegaskan bahwa pihaknya tidak bekerja sendiri dalam menangani persoalan ini. Mereka menggandeng instansi terkait seperti Dinas Sosial (Dinsos) DIY dan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta untuk menangani para gepeng yang terjaring dalam operasi penertiban.
“Gepeng yang diamankan akan kami serahkan ke camp assessment milik Dinsos DIY untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta guna memetakan wilayah yang rawan terhadap fenomena ini,” imbuhnya.
Baca juga: Ternyata Ini Hal-Hal yang Membatalkan Puasa Ramadhan, Apa Saja?





















