Headline.co.id (Bantul) ~ Polres Bantul menggelar jumpa pers terkait pengungkapan kasus peredaran uang palsu di wilayah Pandak, Bantul. Dalam kegiatan yang berlangsung di lobi Mapolres Bantul pada pukul 10.00 WIB ini, AKP Dian Purnomo, S.I.K, M.H., selaku Kasat Reskrim Polres Bantul, menjelaskan detail kejadian dan kronologi penangkapan pelaku.
Baca juga: Menjelajahi Keindahan Bukit Cumbri: Serpihan Surga di Perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah
Peristiwa ini bermula pada Jumat, 11 Oktober 2024, sekitar pukul 09.25 WIB, di sebuah toko kelontong milik korban, EN, di Jalan Sedayu Gesikan, Dusun Bergan, Wijirejo, Pandak. Saksi mata, MNW, yang tengah menjaga toko, didatangi seorang laki-laki yang hendak melakukan transfer uang melalui layanan BRI LINK sebesar Rp 1.500.000 ke rekening SEA BANK atas nama tersangka ARF.
Setelah transaksi berhasil, tersangka membayar uang tunai sebesar Rp 1.500.000 dengan pecahan Rp 50.000 sebanyak 30 lembar. Namun, saat saksi memeriksa uang tersebut, ia mendapati bahwa uang itu adalah uang palsu. Ketika saksi mengkonfirmasi hal tersebut, tersangka langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor matic. Saksi sempat berusaha mengejar dan menarik jaket tersangka, tetapi tersangka berhasil kabur.
Baca juga: Satu Minggu Operasi Zebra, Polres Bantul Tindak Ribuan Pelanggar Lalu Lintas
Setelah serangkaian penyelidikan, tim Jatanras Polres Bantul berhasil mengidentifikasi dan menangkap tersangka berinisial ARF, seorang mahasiswa berusia 25 tahun, yang beralamat di Imogiri, Bantul. Tersangka diduga memproduksi uang palsu dengan nominal Rp 50.000 dan menggunakannya untuk melakukan transaksi di toko kelontong tersebut.
Kasat Reskrim AKP Dian Purnomo menjelaskan bahwa ARF telah melakukan tindak pidana dengan cara menyebarkan dan membelanjakan uang palsu yang diketahui palsu. Uang palsu tersebut dicetak menggunakan printer yang ditemukan sebagai barang bukti di kediaman tersangka.
Baca juga: Hujan Deras Robohkan Tembok Pagar UPT Puskesmas Tepus II di Gunungkidul
Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain:
- 30 lembar uang palsu pecahan Rp 50.000
- 1 unit sepeda motor Honda Beat hitam dengan nomor polisi AB-6817-IJ
- 1 buah printer merk Canon G2010
- 1 buah handphone iPhone 11
- 1 buah jaket biru-hitam merk Nike
- 1 buah gunting kertas dan beberapa lembar kertas HVS
ARF dijerat dengan Pasal 36 ayat (3) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. Pasal ini mengatur tentang larangan mengedarkan dan membelanjakan uang palsu, dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 15 tahun.
Terimakasih telah membaca Pelaku Peredaran Uang Palsu di Bantul Ditangkap, Polisi Amankan Barang Bukti semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga ikuti berita terbaru kami di Chanel WA Headline.
Baca juga: Relawan BKSDA Paliyan Diduga Dianiaya Saat Melayat, Kasus Dilaporkan ke Polisi





















