Beli Masa Depan untuk Masa Keemasan
Jakarta – Chairul Tanjung, pendiri CT Corp, mengungkapkan salah satu rahasia bisnis yang sukses dan bertahan lama: “Beli masa depan dengan nilai saat ini.”
Chairul berbagi pengalamannya dalam industri media yang ia masuki pada tahun 2001. Saat itu, televisi mendominasi pasar hingga 90%.
“Dulu bisnis TV itu sederhana. Beli program, tayangin, jual iklan. Sebuah model bisnis yang sangat sederhana,” ujar Chairul dalam Pertamina Creativepreneur Summit 2024 di JCC Senayan.
Namun, Chairul berpikir berbeda. Ia ingin menciptakan keunikan dengan memproduksi program sendiri. Meski banyak yang meragukan dan menyebutnya gila, Chairul bersikukuh.
“Tahun-tahun awal memang berat. Tapi di tahun keempat, mulai terlihat kemajuan. Tahun kelima, kami menjadi nomor satu,” ungkap Chairul.
Program produksi sendiri yang membawa kesuksesan, salah satunya adalah “Dunia Lain”. Dengan biaya produksi hanya Rp5-7,5 juta per episode, program tersebut mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp1,2 miliar.
“Industri kreatif itu luar biasa. Multiple-nya tidak masuk akal,” kata Chairul.
Meski televisi mencapai puncak kejayaannya pada 2016, Chairul menyadari perlu berinovasi di era digital. Pada 2010, ia mengakuisisi detikcom seharga Rp500 miliar.
“Saat itu orang berpikir saya gila. Tapi 10 tahun kemudian, terjadi revolusi digitalisasi. Inilah yang kami sebut ‘beli masa depan dengan nilai saat ini’,” jelas Chairul.
Kini, detiknetwork telah berkembang pesat dan menjadi salah satu entitas media terbesar di Indonesia. Chairul menegaskan, jika ada yang menawarkan untuk membeli detikcom seharga US$1 miliar, ia tidak akan menjualnya.
“Beli masa depan dengan nilai saat ini adalah kunci membangun bisnis yang berkelanjutan dan terus berkembang,” pungkas Chairul.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240824182639-25-566112/cerita-ct-transformasi-bisnis-media-dari-era-tv-hingga-digital.

















