Headline.co.id: Pemerintah Genjot Program FLPP untuk Tekan Angka Kekurangan Rumah
Solo – Pemerintah terus berupaya menekan angka kekurangan rumah atau backlog melalui program subsidi fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Alfian Arif mengungkapkan, saat ini kebutuhan perumahan di Indonesia mencapai 9,6 juta unit.
“Angka ini mengalami penurunan dibandingkan lima tahun lalu yang mencapai 12,7 juta unit. Penurunan ini salah satunya berkat program kolaboratif BP Tapera dengan berbagai pihak,” ujar Alfian dalam gelar wicara yang diselenggarakan Solopos Media Group di Solo, Rabu (22/2/2023).
Pemerintah menargetkan Indonesia dapat mencapai zero backlog pada tahun 2045. Alfian optimistis target tersebut dapat tercapai melalui pemberian subsidi.
“Kami akan memberikan subsidi untuk satu juta rumah di pedesaan, satu juta rumah di perkotaan, dan satu juta rumah di pesisir,” katanya.
Data BP Tapera menunjukkan, pegawai swasta menjadi kelompok terbanyak yang memanfaatkan pembiayaan FLPP, yaitu sebesar 77,29%. Kelompok usia 19-30 tahun juga mendominasi akses pembiayaan dengan penghasilan rata-rata Rp2 juta hingga Rp4 juta per bulan.
Saat ini, masih tersedia sekitar 3.800 unit rumah yang dapat diakses oleh pegawai negeri sipil (PNS) melalui Tapera. Adapun kuota rumah subsidi pada tahun ini ditetapkan sebesar 166.000 unit, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu yang mencapai 220.000 unit.
Namun, pemerintah berencana menambah kuota FLPP sebanyak 34.000 unit untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4293483/pemerintah-tekan-angka-backlog-rumah-melalui-program-subsidi.





















