Jakarta Tempati Posisi Ketiga Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia
Headline.co.id, Jakarta – Jakarta kembali menorehkan catatan buruk dalam hal kualitas udara. Berdasarkan data situs pemantau IQAir pada Kamis pagi, pukul 06.00 WIB, ibu kota Indonesia ini menempati posisi ketiga sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Indeks kualitas udara (AQI) Jakarta berada di angka 143, yang masuk dalam kategori tidak sehat. Kondisi ini dapat merugikan kelompok sensitif seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki penyakit pernapasan.
Situs IQAir menyarankan agar masyarakat menggunakan masker saat berada di luar rumah, mengurangi aktivitas di luar ruangan, menutup jendela, dan menyalakan penyaring udara untuk mengurangi paparan polusi.
Upaya Pemprov DKI
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menekan polusi udara di ibu kota. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI telah menambah dua mobil kabut air (watermist) untuk menyemprotkan air ke udara dan mengurangi konsentrasi polusi.
Selain itu, Pemprov DKI juga mendapat dukungan dana dari Clean Air Fund melalui program “Breathe Jakarta” untuk meningkatkan kualitas udara.
Penutupan PLTU Batu Bara
Dalam rangka mengurangi emisi, pemerintah pusat telah menetapkan 13 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara untuk pensiun dini. Total emisi yang dihasilkan oleh 13 PLTU ini mencapai sekitar 48 juta ton per tahun. Salah satu PLTU yang akan ditutup adalah PLTU Suralaya.
Posisi Jakarta di peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk terus bekerja sama dalam mengatasi masalah polusi udara. Penggunaan transportasi umum, pengurangan emisi kendaraan, dan penanaman pohon merupakan beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4278211/yuk-tetap-bermasker-udara-jakarta-masih-terburuk-ketiga-di-dunia.


















