Diabetes Anak Mengancam, Susu UHT Bukan Penyebabnya
Kasus diabetes pada anak-anak yang mengkhawatirkan telah mengundang spekulasi mengenai faktor penyebabnya. Salah satu yang disorot adalah konsumsi susu UHT.
Namun, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, membantah anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa peningkatan kasus diabetes tipe 2 pada anak bukan disebabkan oleh susu UHT, melainkan gaya hidup yang tidak sehat.
“Pola makan tinggi makanan olahan, gula, dan bahan tambahan lainnya menjadi pemicu utama,” kata dr. Piprim dalam klarifikasinya di Instagram.
Dr. Piprim menekankan pentingnya mengonsumsi “real food” seperti ikan, unggas, daging, dan telur. “Susu tidak boleh dianggap sebagai superfood sehingga diberikan berlebihan. Batasi konsumsi susu hingga 200 ml per hari,” ujarnya.
IDAI sebelumnya telah mengidentifikasi faktor lain yang berkontribusi pada kenaikan kasus diabetes pada anak, yaitu deteksi penyakit yang semakin baik dan meningkatnya obesitas.
“Sekitar 80% anak diabetes juga mengalami obesitas,” imbuh dr. Piprim.
Data dan Gejala Diabetes Anak
IDAI mencatat bahwa diabetes anak paling banyak menyerang usia 10-14 tahun (46%) dan 5-9 tahun (31,5%).
Gejala diabetes tipe 1 pada anak umumnya berkembang cepat, meliputi:
* Rasa haus meningkat
* Sering buang air kecil
* Lapar berlebih
* Penurunan berat badan
* Kelelahan
* Perubahan perilaku
* Napas berbau buah
Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi diabetes yang lebih parah di kemudian hari. Jika anak Anda mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter.
Artikel ini disadur dari Bukan Susu UHT, Ternyata Ini Penyebab Diabetes Anak Menurut IDAI


















