Pelatih Indonesia Antar Atlet Korea Rebut Emas Olimpiade, Ungkap Kekecewaan pada Federasi
Jakarta – An Se-young, tunggal putri Korea Selatan, meraih kemenangan di Olimpiade 2024 setelah mengalahkan He Bingjao dari China di partai puncak, Senin (5/8). Kemenangan ini tak lepas dari peran penting pelatih asal Indonesia, Rony Agustinus.
Namun, di balik kesuksesannya, An Se-young mengungkapkan kekecewaannya pada Asosiasi Badminton Korea (BKA). Ia menilai BKA tidak menangani cedera atlet secara profesional.
Cedera ligamen lutut kanan yang dideritanya saat final Asian Games Hangzhou tahun lalu dianggap disepelekan oleh federasinya. An Se-young pun harus kembali bertanding sebulan kemudian, meski belum pulih sepenuhnya.
“Saya kecewa dengan BKA karena tidak profesional menangani cedera atlet. Mereka tidak mendengarkan keluhan saya,” ungkap An Se-young dikutip dari SPOTV.
“Saya marah kepada pelatih Soo-Jeong dan Rony, tetapi saya menyadari bahwa semua waktu itu tidak sia-sia. Saya mengalami masa-masa sulit, tetapi akhirnya bisa melewatinya,” sambungnya.
Rony Agustinus, yang sebelumnya membela Indonesia di berbagai kejuaraan dunia, kini menjabat sebagai pelatih kepala tunggal Korea Selatan dan bertanggung jawab atas performa An Se-young.
Pelatih asal Bandung ini memainkan peran krusial dalam kemenangan An Se-young di Olimpiade. Ia membantu atlet Korea itu mengatasi cedera dan mengembangkan permainannya hingga mampu meraih medali emas bergengsi tersebut.
Kekesalan An Se-young terhadap BKA menunjukkan pentingnya penanganan cedera yang tepat bagi atlet. Federasi olahraga dituntut untuk memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan atletnya agar mereka dapat berprestasi maksimal.
Artikel ini disadur dari An Se-young Ungkap Jatuh Bangun Dibina Pelatih Indonesia





















