HeadLine.co.id (Nasional) – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Republik Indonesia (RI) mengabarkan bahwa hujan meteor Eta Aquarids yang akan menghampiri bumi pada 6-7 Mei 2020 nanti
Komet Halley menjadi asal hujan meteor ini bisa terjadi. Jika cuaca cerah, hujan meteor ini dapat dilihat memakai teleskop di tempat terbuka dan gelap.
⠀
Baca juga: Konten ‘Sampah’ Youtuber Ferdian Paleka Dikecam Publik dan Dikejar Polisi
“Teman-teman dapat mengamati nya dengan mata telanjang maupun menggunakan teleskop di tempat yang terbuka dan gelap. Dengan catatan, harus sabar menunggu, kondisi langit sedang cerah dan kalo bisa sih tempatnya yang belum parah polusi cahayanya ya,” demikian keterangan Lapan RI.
Baca juga: Didi Kempot Meninggal Dunia di RS Kasih Ibu Solo
Kejadian astronomi ini dapat menghasilkan 60 meteor per jam ketika puncaknya dan sebagian besar aktivitas akan terlihat jelas di belahan bumi sisi selatan. Sedangkan, di belahan bumi utara angka ini dapat mencapai 30 meteor per jam.
Baca juga: Dampak Covid-19, Wamenag: Mahasiswa PTKIN Dapat Ajukan Keringanan UKT
“Jika Anda sabar, Anda bisa melihat (Hujan Meteor Eta Aquarids) beberapa yang cukup terang. Tampilan terbaik bisa didapatkan dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Aquarius, tetapi dapat muncul di mana saja di langit,” tutur Lapan.
Baca juga: Usai diguyur Hujan Selama 3 Jam, Wilayah Kota Cilegon Terendam Banjir
Selain hujan Meteor Eta Aquarid, pada 6-7 Mei 2020 nanti akan ada peristiwa bulan Plpurnama dan bulan baru yang akan mengampiri pada 22 Mei 2020.

















