Headline.co.id (Jakarta) ~ PT Transportasi Jakarta selaku pengelola layanan Bus Rapid Transit (BRT) dikritik oleh para penumpang atas kebijakan pembatasan penumpang di 13 rute layanan yang dilakukan mulai Senin untuk mencegah penyebaran virus corona.
baca juga: Update Terbaru: 8 Daerah yang Sudah Terjangkit Virus Covid 19, Cek Selengkapnya Disini!
Di media sosial Twitter, banyak penumpang yang mengelihkan panjanjang antrian menuju halte dengan menautkan akun @PT_Transjakarta.
Selain itu para penumpang juga mengelurkan aturan terharap pembatasan penumpang masuk ke halter serta waktu tunggu. Bahkan tak sedikit masyarakat juga memberikan saran mengenai pengkajian ulang atas pembayasan rute serta jam tunggu (headways) bus TransJakarta yang masih menjadi salah satu pilihan angkutan massal bagi warga yang tetap bekerja di kantor.
Pembatasan terhadap transportasi umum ini dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang di anggap efektif mencegah virus corona (COVID-19).
BRT TransJakarta dibatasi yang semula memiliki skema layanan 24 jam kini berubah menjadi skema 12 jam mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB.
“TransJakarta yang saat ini melayani 248 rute akan dikurangi secara signifikan menjadi cuma 13 rute. TransJakarta yang beroperasi dan keberangkatan hanya setiap 20 menit,” kata Anies di Balai Kota, Minggu (15/3).
Selain pembatasan waktu operasi, Pemerintah Provinsi juga membatasi jumlah penumpang yang masuk ke setiap ruang tunggu penumpang seperti halte dan stasiun. Pembatasan ini disesuaikan dengan kondisi kebijakan-kebijakan sebelumnya seperti kebijakan belajar di rumah hingga kebijakan kerja dari jarak jauh.
baca juga: Gubernur Jawa Timur Terbitkan Surat Edaran Pencegahan dan Penyebaran Covid 19
Selain membatasi layanan transportasi umum, Anies sebelumnya telah mengumumkan peniadaan ganjil genap setidaknya dalam kurun waktu dua minggu ke depan.




















