Headline.co.id, Bekasi ~ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan bahwa beberapa wilayah di Pulau Sumatra yang terdampak bencana kini memasuki tahap transisi rehabilitasi dan rekonstruksi. Meski demikian, masih ada wilayah yang tetap dalam status tanggap darurat. Kepala BNPB, Suharyanto, menyatakan bahwa dari 48 kabupaten/kota yang terdampak, 25 di antaranya sudah memasuki masa transisi di tiga provinsi di Sumatra, sementara 23 lainnya masih dalam status tanggap darurat.
Suharyanto juga mengingatkan agar seluruh daerah tetap waspada terhadap potensi bencana. Ia menambahkan bahwa banjir juga terjadi di beberapa wilayah di luar Sumatra, seperti di Kalimantan Selatan dan Jawa Barat. “Di Kalimantan Selatan sudah terjadi banjir yang cukup besar. Kemudian di Bekasi dan beberapa wilayah di Jawa Barat juga perlu terus diwaspadai,” ujarnya.
Selain itu, Suharyanto menekankan pentingnya kesiapsiagaan daerah berdasarkan informasi cuaca dari BMKG. Ia meminta kepala pelaksana BPBD di daerah untuk segera memeriksa kondisi wilayah masing-masing. “Sesuai informasi BMKG, kami minta masing-masing kepala pelaksana, dibantu unsur TNI dan Polri, mulai melihat kondisi wilayahnya. Kalau perlu, segera lakukan apel kesiapsiagaan dan pengecekan alat peralatan,” jelasnya.
BNPB juga berencana membangun sumur bor untuk menyediakan air bersih bagi penyintas bencana di Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Tenaga Ahli BNPB, Brigjen TNI Asep Dedi Darmadi, S.I.P., menyatakan bahwa proses mobilisasi perangkat sumur bor telah dimulai sejak 25 Desember 2025. BNPB menargetkan pembangunan 100 titik sumur bor yang akan tersebar di setiap desa di Kecamatan Langkahan.






















