HeadLine.co.id, (Surabaya) – Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur mengingatkan masyarakat Jatim untuk mengantisipasi virus Demam Berdarah Dengue (DBD). Khofifah menilai atisipasi virus tersebut tak kalah penting dari virus Corona.
Hal tersebut lantaran hingga saat ini sudah ada lebih dari 16.000 kasus DBD secara nasional dengan jumlah 100 lebih pasien yang meninggal dunia.
“Jangan sampai masyarakat hanya terfokus pada isu corona. Sementara DBD yang juga sangat berbahaya malahan dianggap sepele,” ucap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (12/03).
Baca Juga: Dihadapan HKTI, Presiden Jokowi Minta Petani Kembali Produksi Rempah-Rempah
Di Jatim sendiri hingga Maret 2020 sudah ada sekitar 1.766 kasus dimana 15 kasus diantaranya meninggal dunia. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan supaya kasus DBD tidak bertambah.
Upaya tersebut antara lain sosialisasi gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat (PHBS), optimalisasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik), hingga pembagian bubuk abate.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa potensi DBD masih sangat besar, mengingat curah hujan saat ini masih cukup tinggi.
Baca Juga: Hindari Penyebaran Virus Corona, Musyawarah Nasional NU Ditunda
Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serentak dengan cara menguras, menutup dan menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas (3M).
Karena, barang-barang ini dapat menyisakan genangan tempat nyamuk berkembang.
“Butuh kepedulian bersama. Selain rumah, tempat lain yang juga harus dijaga kebersihannya adalah sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan tempat-tempat umum. Fogging hanya membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tapi tidak jentik-jentik nyamuknya,” pungkasnya.

















