Headline.co.id, Tapanuli Tengah ~ Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Dedi Prasetyo, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Tengah untuk meninjau penanganan pascabencana. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian evaluasi setelah sebelumnya mengunjungi Aceh Utara dan Aceh Tamiang. Dalam kunjungan tersebut, Wakapolri bersama Bupati Tapanuli Tengah, jajaran Polda, dan pihak terkait lainnya, mengevaluasi kebutuhan mendesak masyarakat satu bulan setelah bencana melanda.
Komjen Pol Dedi Prasetyo menekankan pentingnya penggunaan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses jalan yang terputus akibat bencana. “Alat berat ini sangat penting untuk mempercepat pembukaan akses. Kalau akses sudah terbuka, maka jalur logistik bisa berjalan lebih lancar,” ujar Wakapolri pada Sabtu (27/12). Pembukaan akses ini diharapkan dapat mempermudah distribusi logistik ke wilayah terdampak.
Dari hasil peninjauan, dampak bencana di Tapanuli Tengah dinilai cukup berat dan meluas. Oleh karena itu, Polri menyalurkan bantuan sembako ke lima kecamatan terdampak dan menyediakan air bersih di 15 titik, termasuk lokasi pengungsian, rumah ibadah, dan kantor pelayanan masyarakat. “Air bersih ini sangat dibutuhkan masyarakat. Kita distribusikan ke lokasi pengungsian, masjid, gereja, dan juga kantor-kantor pelayanan,” tambahnya.
Selain itu, Wakapolri juga menyoroti kerusakan sarana operasional kepolisian akibat bencana. Banyak kendaraan operasional yang rusak, dan saat ini hanya empat unit kendaraan roda empat yang masih berfungsi. “Masih ada enam dusun yang benar-benar terisolir. Aksesnya hanya bisa melalui jalur trail atau jalan kaki. Ini yang menjadi perhatian kita, sehingga perlu penambahan kendaraan, termasuk kendaraan dobel kabin,” jelasnya.
Untuk mendukung pembukaan akses, Polri menurunkan lima unit alat berat jenis ekskavator. Perbaikan jembatan-jembatan yang rusak juga terus dilakukan melalui kerja sama pemerintah daerah, Polres setempat, dan jajaran Polri. “Alhamdulillah, jembatan-jembatan yang rusak sudah kita perbaiki secara bertahap agar akses masyarakat semakin lancar,” ungkap Wakapolri.
Dalam hal penguatan personel, sekitar 150 personel Brimob telah disiagakan di wilayah Tapanuli Tengah. Namun, Polri telah menyiapkan hingga 1.500 personel cadangan untuk diperbantukan jika diperlukan guna mempercepat proses normalisasi pascabencana. “Kalau 150 personel ini dirasa kurang, kita siap perbantukan lagi untuk penguatan, agar proses pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” tutup Komjen Pol Dedi Prasetyo. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk memastikan percepatan pemulihan wilayah terdampak bencana serta menjamin kebutuhan dasar dan keamanan masyarakat tetap terpenuhi.





















