Headline.co.id, Jakarta ~ Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat sinergi dalam mitigasi cuaca ekstrem. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan pentingnya kerja sama ini untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama periode tersebut.
Menko AHY mengungkapkan bahwa pengalaman pemerintah dalam menangani bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menunjukkan bahwa cuaca adalah faktor kunci dari fase tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. “Kita sekarang fokus juga untuk memastikan perjalanan masyarakat, sekali lagi di masa Nataru (Natal-tahun baru) ini, berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa titik yang tadi kita antisipasi dengan waktu-waktu yang sudah diprediksi sejak hari ini. Mudah-mudahan, ini menjadi langkah-langkah mitigasi yang baik dan bisa diantisipasi oleh semua pemangku kepentingan,” jelas Menko AHY pada Kamis (25/12/2025).
Menko AHY menilai bahwa pendekatan kebijakan yang bersifat rutin dan tidak adaptif tidak lagi relevan di tengah peningkatan intensitas dan frekuensi cuaca ekstrem. Ia menegaskan kembali arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai kewaspadaan nasional terhadap cuaca ekstrem. Menurutnya, kondisi geografis dan karakter iklim Indonesia menuntut pendekatan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur yang lebih adaptif dan berbasis sains.
Menko AHY juga mengapresiasi kesiapan teknologi dan sistem yang dimiliki BMKG, termasuk infrastruktur tahan gempa serta pemanfaatan teknologi seismic based isolation yang dinilai krusial untuk melindungi keselamatan manusia sekaligus menjamin keberlanjutan layanan publik. “Terima kasih kepada BMKG. Mari sama-sama kita kawal agar Nataru berjalan dengan aman, karena kita mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan bagi semua. Itu yang menjadi esensi pertemuan kami hari ini, dan saya ingin terus memperkuat kolaborasi dengan BMKG,” tutur Menko AHY.
Sinergi dan kolaborasi ini difokuskan pada penguatan sistem peringatan dini berbasis data dan sains, serta peningkatan koordinasi lintas pemangku kepentingan guna menjamin perjalanan masyarakat yang aman, nyaman, dan lancar untuk seluruh moda transportasi nasional. Sementara itu, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengungkapkan sejumlah fenomena atmosfer aktif yang terjadi bersamaan pada periode Natal dan tahun baru kali ini. Fenomena tersebut meliputi Monsun Asia, Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang atmosfer, serta fenomena La Nina Lemah dan IOD Negatif yang diprakirakan dapat meningkatkan potensi curah hujan tinggi, angin kencang, dan gelombang tinggi.






















