Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengambil langkah nyata dalam menangani dampak bencana dengan membayar ganti rugi tanah untuk relokasi warga Kampung Kutereje. Langkah ini dilakukan setelah banjir bandang menghancurkan rumah dan harta benda warga pada Senin, 22 Desember 2025. Relokasi ini dianggap sebagai solusi paling diharapkan karena Kampung Kutereje terletak di daerah rawan bencana di tepi sungai.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, mengungkapkan bahwa lahan relokasi telah disiapkan dengan luas mencapai 35.500 meter persegi. Tanah tersebut merupakan milik masyarakat dan ganti ruginya akan dibayarkan langsung oleh pemerintah daerah. “Tanah sudah kita siapkan, luasnya sekitar 35.500 meter persegi. Ganti ruginya akan kita bayarkan langsung. Ini agar masyarakat bisa segera memiliki kepastian tempat tinggal yang aman. Lokasi relokasi di Desa Reje Payung dan Kampung Delung akan kita musyawarahkan bersama masyarakat,” ujar Bupati saat mengunjungi lokasi camp pengungsian Jamat di Kecamatan Linge, Minggu, 21 Desember 2025.
Pendanaan untuk relokasi ini berasal dari berbagai sumber, termasuk bantuan dari kementerian, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, serta donasi dari masyarakat yang peduli terhadap korban bencana di Aceh Tengah. Bupati Aceh Tengah menegaskan bahwa relokasi Kampung Kutereje menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Setelah proses ini berjalan, pemerintah akan melanjutkan pencarian dan penyiapan lokasi relokasi bagi Kampung Delung dan Kampung Reje Payung yang juga terdampak bencana.
Di hadapan masyarakat, Bupati memberikan semangat dan dukungan kepada para korban. “Tetap semangat. Apa pun yang masih kurang, sampaikan kepada kami. Kita harus lebih bersabar. Pemerintah akan terus hadir bersama masyarakat,” pesannya. Langkah pembayaran ganti rugi tanah ini menjadi solusi cepat dalam penyediaan hunian sementara serta bagian dari upaya pemulihan pascabencana. Kebijakan ini sekaligus menghadirkan harapan baru bagi masyarakat Kampung Kutereje untuk membangun kembali permukiman yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. (Rahmat Hidayat/MC Aceh Tengah)





















