Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses pendidikan berkualitas bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) melalui penguatan pendidikan vokasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah revitalisasi SLBN Taruna Mandiri, yang kini dilengkapi dengan ruang keterampilan berstandar industri untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja.
Revitalisasi ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti. Fasilitas pembelajaran di sekolah ini mengalami peningkatan signifikan, terutama pada bengkel dan ruang praktik vokasional yang menjadi ciri khas sejak sekolah ini berdiri pada tahun 2008. Abdul Mu’ti menekankan pentingnya kebijakan pendidikan yang inklusif dan adil dalam menanggapi peningkatan jumlah ABK di Indonesia. Ia juga mengakui adanya tantangan struktural seperti keterbatasan finansial, stigma sosial, kesiapan lembaga, dan hambatan kultural yang sering kali menghalangi ABK mendapatkan pendidikan berkualitas.
“Revitalisasi ini merupakan bagian dari komitmen negara untuk memastikan setiap anak, apa pun kondisi fisik dan intelektualnya, memperoleh hak pendidikan yang bermutu dan relevan dengan masa depan mereka,” ujar Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulis yang diterima , Senin (22/12/2025).
Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, pemerintah mendorong agar layanan pendidikan khusus tidak hanya bersifat protektif, tetapi juga produktif. SLB diharapkan dapat menjadi tempat pengembangan potensi, termasuk melalui penguatan keterampilan kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Penguatan ini terlihat dari adanya 16 menu revitalisasi di SLBN Taruna Mandiri, yang mayoritas berupa ruang keterampilan vokasional. Kepala sekolah, Kokoy Kurnaeti, menjelaskan bahwa bengkel dan ruang praktik yang sebelumnya rusak kini telah diperbarui menjadi lebih representatif dan nyaman untuk pembelajaran jangka panjang. “Ruang keterampilan sekarang lebih layak dan mendukung pengembangan kompetensi murid. Beberapa bahkan dirancang mengikuti standar industri, seperti ruang kecantikan spa yang dilengkapi peralatan profesional,” kata Kokoy.
Saat ini, SLBN Taruna Mandiri mengajarkan sedikitnya 13 keterampilan vokasional, termasuk membatik, tata boga, kecantikan, hingga hospitality. Selain itu, revitalisasi juga mencakup pembangunan ruang serbaguna kedap suara yang tidak hanya memenuhi standar ballroom industri, tetapi juga membantu murid tunanetra lebih fokus karena minim gangguan kebisingan.
Dampak revitalisasi ini dirasakan langsung oleh murid. Arvan Rritzi Ronggoaji, siswa kelas X, mengaku lebih termotivasi mengembangkan keterampilan membatik. “Sekarang ruangannya lebih nyaman dan tidak panas, jadi lebih semangat membatik,” ujarnya.
Secara nasional, pada tahun 2025 pemerintah telah merevitalisasi 382 SLB di seluruh Indonesia dengan total anggaran mencapai Rp526 miliar, termasuk pembangunan tiga unit sekolah baru. Khusus di Jawa Barat, program Revitalisasi Satuan Pendidikan menyasar 60 SLB, terdiri atas 32 SLB negeri dan 28 SLB swasta, sebagai bagian dari strategi jangka panjang penguatan pendidikan vokasional bagi ABK.


















