Headline.co.id, Jakarta ~ Pemerintah memproyeksikan adanya peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Untuk mengantisipasi hal ini, berbagai langkah telah disiapkan guna memastikan kelancaran dan keselamatan perjalanan. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyampaikan hal ini dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (15/12/2025).
Menurut hasil survei potensi pergerakan masyarakat selama Nataru, Menhub melaporkan bahwa pergerakan masyarakat diperkirakan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, mencakup hampir separuh penduduk Indonesia. “Hasil survei menunjukkan bahwa 42,01 persen penduduk Indonesia, atau sekitar 119,5 juta orang, berencana melakukan perjalanan pada akhir tahun, meningkat 2,71 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Menhub.
Menhub menjelaskan bahwa pergerakan penumpang terbesar diprediksi berasal dari provinsi berpenduduk padat di Pulau Jawa, dengan tujuan yang juga terkonsentrasi di wilayah tersebut. “Tujuan perjalanan didominasi oleh provinsi Jawa Tengah sebesar 20,23 juta orang, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Barat,” tambahnya. Meskipun demikian, pemerintah tetap akan memantau wilayah-wilayah yang merayakan Natal seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat.
Dari sisi moda transportasi, mobil pribadi masih menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian pada akhir tahun, diikuti oleh moda transportasi lainnya. Pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana transportasi pendukung, baik moda transportasi darat, laut, udara, kereta api, maupun penyeberangan. “Untuk transportasi darat kami menyiapkan 31.433 bis, transportasi laut 711 kapal, transportasi kereta api 2.670 kereta api, transportasi udara 368 pesawat, dan transportasi penyeberangan 253 kapal penyeberangan,” jelas Menhub.
Pemerintah juga memberikan stimulus sektor transportasi berupa diskon tarif dan tiket guna meringankan beban masyarakat selama periode libur Nataru. Kebijakan ini melibatkan koordinasi lintas kementerian dan BUMN. “Stimulus untuk diskon tarif tol sebesar 20 persen pada 26 ruas jalan tol, yaitu pada tanggal 22, 23, dan 31 Desember. Sedangkan untuk tahun 2024 kemarin hanya diberikan sebesar 10 persen untuk 12 ruas jalan tol,” ungkapnya. “Stimulus angkutan udara berupa diskon tiket sebesar 13 hingga 14 persen untuk periode perjalanan 22 Desember hingga 10 Januari 2026,” lanjut Menhub.
Menhub menegaskan adanya dua isu strategis yang menjadi fokus pengelolaan Angkutan Nataru 2025–2026, yaitu potensi lonjakan penumpang dan risiko cuaca ekstrem. “Terdapat dua isu strategis pada angkutan Nataru 2025-2026, yaitu potensi lonjakan penumpang yang akan menimbulkan kemacetan dan penumpukan pada simpul transportasi serta risiko cuaca ekstrem yang menurut BMKG terdapat potensi curah hujan yang tinggi pada bulan Desember hingga Januari 2026,” tuturnya.























