Headline.co.id, Batang ~ Proyek strategis “Batang Terang” di Kabupaten Batang, yang menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Penerangan Jalan Umum (PJU), kini telah mencapai tahap penyiapan transaksi. Proyek ini menargetkan seluruh lampu PJU di jalan kabupaten dapat berfungsi pada awal 2027.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Batang, Bagus Pambudi, menyatakan bahwa proyek ini dimulai dengan komunikasi awal dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) pada Maret 2025. Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, mendorong percepatan proyek KPBU PJU ini karena merupakan bagian dari program strategis Batang Terang yang tercantum dalam RPJMD.
“APJ, terutama di ruas jalan kabupaten, diharapkan hampir 85 persen atau sekitar 7.000 sekian titik bisa menyala di 2027, tepatnya harapan Pak Bupati di Januari 2027,” ujar Bagus Pambudi saat ditemui di kantornya, Senin (15/12/2025).
Bagus Pambudi menjelaskan empat tahap utama dalam proyek KPBU ini: perencanaan, penyiapan transaksi, transaksi (lelang), dan manajemen. Tahap perencanaan telah selesai, ditandai dengan selesainya Forum Konsultasi Publik atas Studi Pendahuluan. Saat ini, tahap penyiapan transaksi sedang berlangsung hingga Desember 2025, dengan kegiatan utama meliputi penyusunan dokumen Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS), pengiriman surat permohonan agar proyek dimasukkan dalam Daftar Rencana KPBU Kementerian Bappenas (PPP Book), dan pengajuan permohonan pertimbangan perhitungan Rasio Kemampuan Membayar Ketersediaan Layanan (RKMKL) kepada Gubernur.
“Apabila Pra-FS sudah disempurnakan dan RKMKL sudah terbit, baru kita menyusun yang namanya Dokumen Pengadaan. Setelah dokumen pengadaan selesai, proyek akan transisi menuju Tahap Transaksi atau Lelang. Targetnya, proses transaksi atau lelang akan dimulai pada akhir Januari tahun depan,” jelasnya.
Sebelum lelang, pada minggu ketiga Januari, akan diagendakan Penjajakan Minat Pasar (Market Sounding) untuk mengundang calon investor dan pemberi pinjaman agar tertarik mengikuti proses lelang. Nilai proyek KPBU APJ Batang cukup besar, dengan Modal Awal (Capital Expenditure) Rp126 miliar, Biaya Operasional (selama 10 tahun) hampir Rp200 miliar, dan Total Proyek mendekati Rp300 miliar.
Baperida Kabupaten Batang, bersama PT PII, Kementerian Bappenas, Kemenkeu, Kemendagri, dan LKPP, akan mengadakan market sounding dan berharap banyak investor yang hadir dan tertarik. “Market sounding ini sifatnya terbuka. Para pelaku usaha di Kabupaten Batang untuk turut serta. Bila memiliki kompetensi, kualifikasi, dan juga bisa membentuk konsorsium untuk pendanaannya, silakan untuk turut serta dalam proses lelang. Malah kita dorong seluas-luasnya,” ujar dia.
Langkah ini diambil karena penyedia KPBU APJ di Indonesia masih belum banyak. Dengan market sounding, yang mungkin dilakukan lebih dari sekali, diharapkan informasi proyek ini tersebar luas dan menarik banyak Badan Usaha Pelaksana yang kompeten untuk berinvestasi di Batang. (MC Batang, Jateng/Edo/Sri Rahayu)


















