Headline.co.id, Singkawang ~ Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat sejak Oktober 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tercatat 236 kasus DBD dengan satu kasus meninggal dunia, menjadikan Singkawang sebagai wilayah dengan kasus tertinggi di Kalimantan Barat.
Achmad Hardin, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, menyatakan bahwa peningkatan kasus ini dipengaruhi oleh perubahan cuaca dan kondisi lingkungan yang mendukung perkembangan jentik nyamuk. Oleh karena itu, pihaknya memperkuat langkah pencegahan melalui pengawasan lapangan, pemeriksaan jentik berkala, dan edukasi langsung kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sebagai langkah utama pengendalian DBD. “Yang paling penting adalah menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk di seluruh tempat penampungan air,” ujar Hardin pada Selasa (9/12/2025).
Upaya ini dianggap lebih efektif dibandingkan fogging, yang hanya membasmi nyamuk dewasa dan tidak menyentuh telur serta jentik. Hardin menjelaskan bahwa jika fogging diperlukan, penyemprotan harus mencakup semua rumah dalam radius 100 meter untuk mencegah perpindahan nyamuk ke area yang tidak terjangkau.
Ia juga mengajak warga untuk memperkuat gerakan 3M Plus: menguras, menutup tempat penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas, serta menggunakan langkah tambahan seperti bubuk abate. Selain itu, ia mengingatkan bahwa sekolah merupakan lokasi yang harus diawasi. “Banyak kasus terjadi pada anak usia sekolah. Karena nyamuk aktif pada siang hari, maka pemberantasan sarang nyamuk di sekolah harus dilakukan secara rutin,” tambahnya.


















