Headline.co.id, Batam ~ Sekretaris Daerah Kota Batam, Firmansyah, menekankan pentingnya pengembangan Kawasan Dendang Melayu sebagai wajah baru pariwisata di Barelang. Pernyataan ini disampaikan saat ia menerima presentasi dari PT Vendoor Mebelia Indonesia yang berencana mengembangkan kawasan budaya dan wisata di Jembatan I Barelang pada Selasa, 9 Desember 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Firmansyah mendengarkan pemaparan dari manajemen PT Vendoor Mebelia Indonesia mengenai rencana pengembangan Dendang Melayu sebagai gerbang wisata Barelang. Konsep yang diusulkan mencakup penataan ruang budaya, pusat kuliner, area rekreasi, dan penguatan ruang UMKM dengan tetap menonjolkan identitas Melayu sebagai daya tarik utama kawasan tersebut.
Firmansyah menyambut baik rencana ini, namun menekankan bahwa pengembangan harus didasarkan pada perencanaan yang matang dan dapat dilihat secara menyeluruh sebelum memasuki tahap fisik. “Sebelum pengembangan dilakukan, kami minta disiapkan masterplan yang jelas model kawasan yang akan dibangun lengkap dengan gambaran sebelum dan sesudah. Dengan begitu, arah transformasi bisa terlihat konkret dan sesuai ketentuan tata ruang,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan agar rencana pengembangan mencakup fasilitas mini pelabuhan untuk mendukung aksesibilitas wisatawan dan kegiatan ekonomi masyarakat pesisir. “Mini pelabuhan ini penting sebagai pintu masuk alternatif. Barelang memiliki karakter perairan yang kuat, sehingga akses laut perlu diperhitungkan sejak awal,” tambahnya.
Firmansyah menambahkan bahwa Pemerintah Kota Batam terbuka terhadap investasi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Namun, setiap langkah pengembangan harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan daya saing pariwisata Batam baik di tingkat regional maupun internasional. Pemerintah siap memberikan dukungan teknis dan pendampingan sesuai prosedur agar kerja sama berjalan transparan dan berkualitas.
Pihak PT Vendoor Mebelia Indonesia menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti arahan tersebut, termasuk penyusunan masterplan, penyelarasan skema kerja sama, revitalisasi area pantai, pembangunan fasilitas publik, integrasi ruang seni budaya, serta penerapan konsep pengelolaan berbasis smart tourism.
Pertemuan ini berlangsung secara konstruktif dan menjadi langkah awal menuju kajian lanjutan. Firmansyah berharap rencana ini dapat memberikan nilai tambah bagi kawasan Barelang, meningkatkan daya tarik wisata, dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. “Barelang adalah wajah Batam. Kami ingin pengembangan Dendang Melayu memberi kebanggaan dan manfaat sebesar-besarnya. Transformasinya harus terlihat, terukur, dan membawa dampak nyata,” pungkasnya.



















