Headline.co.id, Pemerintah Kabupaten Banggai ~ melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melaksanakan simulasi penanganan bencana di kawasan perkantoran Bukit Halimun, Luwuk Selatan, pada Kamis (4/12/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menguji efektivitas rencana kontingensi (renkon) dan rencana penanganan kedaruratan bencana yang telah disusun oleh BPBD. Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, memimpin apel gelar pasukan dan peralatan, menegaskan pentingnya dokumen renkon sebagai instrumen penyelamatan nyawa, menjaga stabilitas ekonomi, dan memastikan pelayanan pemerintahan tetap berjalan dalam kondisi darurat.
Wakil Bupati Furqanuddin menekankan bahwa daerah yang tangguh bencana harus memiliki tiga pondasi utama: perencanaan yang jelas dan terukur, koordinasi lintas lembaga yang efektif, serta sumber daya manusia yang terlatih dan mampu mengambil keputusan cepat dan tepat. “Gladi simulasi ini dirancang untuk menguji dan menyempurnakan ketiga komponen tersebut,” ujarnya.
Latihan ini mensimulasikan skenario banjir dan gempa bumi, serta memetakan alur komando, prosedur evakuasi, komunikasi krisis, hingga respons kesehatan dan penyelamatan. Simulasi ini melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, BMKG, Dinas Kesehatan, Damkar dan Penyelamatan, Satpol PP, PMI, serta relawan kebencanaan. Kehadiran lintas unsur ini memastikan setiap institusi mengetahui peran, tugas, dan alur koordinasinya ketika bencana nyata terjadi. “Setiap aktor penanggulangan bencana harus bekerja sebagai satu kesatuan, bukan sektoral. Inilah tujuan utama latihan terpadu ini,” tegas Wakil Bupati.
Selain memperkuat teknis lapangan, renkon juga diharapkan dapat membangun budaya keselamatan, memperkuat mitigasi, dan meningkatkan kolaborasi pentahelix pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan relawan. Kepala BPBD Banggai, Fery Sujarman, menjelaskan bahwa penyusunan renkon dilakukan melalui rangkaian kegiatan workshop sosialisasi, focus group discussion (FGD), hingga table top exercise (TTX). “Hari ini kita menguji renkon yang disusun berdasarkan FGD pada 6 November lalu,” kata Fery.
Ia menegaskan bahwa penyusunan renkon merupakan bagian dari upaya meningkatkan Indeks Ketahanan Daerah (IKD). Melalui simulasi, petugas dan masyarakat dilatih untuk memahami langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah bencana. Dengan adanya pengujian renkon dan latihan terpadu ini, Pemkab Banggai berharap sistem penanganan darurat semakin siap, responsif, dan terintegrasi. Gladi simulasi menjadi bagian dari komitmen daerah membangun resiliensi dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi maupun geologi. Langkah ini sekaligus meneguhkan kesiapan Banggai sebagai daerah yang lebih tangguh, adaptif, dan cepat pulih saat bencana terjadi.
















