Headline.co.id, Sibolga ~ Aksi sosial kembali dilakukan oleh Satbrimob Polda Sumut bersama Relawan Mapel Indonesia untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah. Pada Jumat (5/12/2025), bantuan disalurkan dengan dipimpin oleh Iptu Yauwardi, S.H., yang menyasar posko-posko bantuan dan titik distribusi yang memerlukan dukungan.
Bantuan sembako tersebut disalurkan melalui posko bantuan di wilayah Sibolga Selatan dan diteruskan kepada Yayasan Ummi Tanjung Ta Awudz serta Dapur Umum Desa Lopian, Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah. Penyaluran dilakukan setelah pendataan berbasis kebutuhan, dengan prioritas kepada warga terdampak bencana.
Bantuan yang diberikan meliputi 120 kilogram beras, satu karung labu, 11 kotak mie instan, dan dua karung pakaian. Bantuan ini diterima oleh perwakilan yayasan dan dapur umum untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat Desa Lopian yang paling membutuhkan.
Kegiatan ini merupakan wujud kehadiran Polri dalam mendukung pemulihan situasi pascabencana. Selain memberikan bantuan fisik, kehadiran tim di lapangan juga bertujuan untuk memberikan semangat kepada masyarakat agar tetap kuat dan optimis menghadapi masa sulit.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Dr. Ferry Walintukan, S.I.K., S.H., M.H., menyatakan bahwa aksi sosial ini adalah bukti kolaborasi kepolisian dan elemen masyarakat. “Bantuan yang disalurkan ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen kami untuk hadir dan membantu warga terdampak. Polri tidak hanya menjalankan tugas pengamanan, tetapi juga terpanggil secara kemanusiaan untuk hadir dan memberi solusi di tengah kesulitan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan relawan sebagai kekuatan dalam percepatan pemulihan kondisi pascabencana. “Kami mengapresiasi peran Relawan Mapel Indonesia yang turut bergerak bersama kami. Semangat gotong royong seperti ini menjadi modal penting dalam meringankan beban masyarakat,” tambahnya.
Melalui aksi distribusi bantuan ini, diharapkan kebutuhan harian masyarakat dapat terpenuhi dan menjadi langkah awal pemulihan kondisi sosial ekonomi warga terdampak bencana di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah.





















