Headline.co.id, Gresik ~ Federasi Arung Jeram Internasional (International Rafting Federation/IRF) secara resmi memulai World Rafting Championship (WRC) 2025 di Sungai Kampar, Perak, Malaysia. Kejuaraan ini diikuti oleh 75 tim dari lebih dari 20 negara dan enam kawasan kontinental, menjadikannya salah satu ajang dengan jumlah peserta terbesar. Kompetisi ini menjadi barometer tertinggi bagi atlet arung jeram, menguji kemampuan teknis, kekuatan fisik, koordinasi tim, dan kendali manuver di medan sungai berarus menengah.
Sungai Kampar dipilih sebagai lokasi setelah melalui evaluasi menyeluruh terkait akses, kesiapan sarana, dan karakter sungai yang memiliki grade 3 (3+), suhu air 25–27°C, serta lingkungan hutan yang ideal untuk semua disiplin perlombaan, mulai dari sprint hingga down river race (DRR). Kejuaraan ini diikuti oleh tim dari Amerika Utara (1 tim), Amerika Tengah (2), Amerika Selatan (2), Eropa (12), Asia (7), dan Australia (2), dengan Indonesia menjadi negara Asia dengan kontingen terbanyak.
Indonesia menurunkan beberapa tim lintas kategori, yaitu Youth Putri dari Sidoarjo dan Kabupaten Tangerang, Junior Putri dari Surabaya dan OKU Selatan, Open Putri dari DKI Jakarta, Youth Putra dari Gresik, dan Junior Putra dari Kabupaten Lumajang. Namun, pada edisi 2025 ini, Indonesia tidak menurunkan tim Masters maupun Open Putra pada nomor sprint.
Pada hari pertama kejuaraan, nomor Sprint serta penyisihan head-to-head kategori Youth dan Junior diperlombakan. Nomor Sprint menjadi penentu awal performa karena menguji kecepatan, koordinasi, dan presisi membaca arus dalam jarak pendek. Indonesia mencatat hasil yang mengesankan dengan meraih beberapa medali.
Di nomor Sprint Junior Putra, Indonesia mencatat waktu terbaik 1:44,50, mengungguli Malaysia (1:45,30) dan Republik Ceko (1:45,93), sehingga meraih medali emas pertama. Pada Sprint Junior Putri, tim Indonesia 1 finis pertama dengan waktu 1:53,22, diikuti Republik Ceko (1:59,74) dan Indonesia 2 (2:02,23), sehingga meraih emas kedua dan perunggu.
Di nomor Sprint Youth Putra, Republik Ceko 1 memenangkan pertarungan ketat dengan waktu 1:44,13, sementara Indonesia meraih perak dengan waktu 1:46,34, disusul Malaysia (1:46,61). Pada Sprint Youth Putri, Amerika Serikat unggul dengan waktu 2:02,12, diikuti Republik Ceko (2:03,30), dan Indonesia 2 meraih perunggu dengan waktu 2:06,66, sementara Indonesia 1 berada di posisi keempat dengan waktu 2:12,23.
Dalam kategori Sprint Open Women, Selandia Baru tampil dominan dengan waktu 1:48,12. Indonesia membuka peluang besar di level elite dengan meraih perak dengan waktu 1:50,49, disusul Australia (1:51,85).
Secara keseluruhan, Indonesia menutup hari pertama dengan perolehan 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu, yang menegaskan kualitas atlet muda dan kesiapan tim elite. Wakil Ketua Umum PB FAJI, Amalia Yunita, dalam siaran persnya yang diterima pada Selasa (2/12/2025), mengingatkan bahwa tantangan sebenarnya baru dimulai. “Nomor head-to-head, slalom, dan DRR menuntut kemampuan teknis, strategi, serta ketahanan fisik yang lebih tinggi. Semoga performa tim Indonesia konsisten dan mampu tampil kompetitif,” ujarnya.
Indonesia memiliki jejak historis positif pada ajang ini, di mana Tim Junior Women Indonesia pernah mempertahankan tradisi juara pada WRC 2022, mengukuhkan reputasi Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru arung jeram dunia.



















