Headline.co.id, Mimika ~ Pusat Daur Ulang (PDU) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika terus meningkatkan produksi paving block berbahan sampah plastik sejak mulai beroperasi pada Oktober 2025. Hingga akhir November, fasilitas tersebut telah menghasilkan sekitar 8.000 paving block yang diproses dari limbah rumah tangga. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari strategi pengelolaan sampah yang lebih efektif di wilayah Timika. Program tersebut digencarkan untuk mengurangi penumpukan sampah sekaligus menciptakan produk bernilai guna.
Kepala DLH Mimika, Jefry Deda, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan langkah nyata dalam mendorong pemanfaatan sampah plastik agar tidak berakhir di tempat pembuangan. “Paving block hasil daur ulang plastik yang diproduksi saat ini sudah mencapai lebih dari 7 ribu,” ujar Jefry, Jumat (28/11/2025). Ia menegaskan bahwa produksi tersebut menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan solusi lingkungan berkelanjutan.
Di lapangan, proses pengolahan sampah dilakukan secara bertahap mulai dari pengangkutan, pemilahan, hingga pencetakan. Pengawas PDU DLH Mimika, Munawir Nuhuyanan, menerangkan bahwa sampah rumah tangga dikumpulkan setiap pagi menggunakan kendaraan roda tiga menuju lokasi PDU. Setibanya di fasilitas daur ulang, sampah disortir, kemudian dimasukkan ke mesin pencacah dan pembakar sebelum melalui proses pencetakan menjadi paving block. “Di sini ada dua unit mesin cetak. Kendalanya, PDU belum memiliki mesin khusus untuk pengeringan, sehingga sampah masih harus dijemur di bawah matahari,” kata Munawir.
Ia menambahkan bahwa produksi paving block dari bahan daur ulang ini tidak hanya bertujuan menekan volume sampah di Timika, tetapi juga membuka peluang peningkatan nilai ekonomi. Produk tersebut dinilai memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam pembangunan infrastruktur lokal dan mendukung pendapatan daerah. “Jumlah tenaga kerja di PDU sebanyak 23 orang, termasuk pengawas dan bagian administrasi,” ujarnya.
Melalui upaya ini, DLH Mimika berharap dapat memperkuat pengelolaan lingkungan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain mengurangi tumpukan sampah, program inovatif ini menjadi wujud kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan solusi ekologis yang bermanfaat jangka panjang.



















