Headline.co.id, Jakarta ~ Banjir bandang yang melanda wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dalam beberapa hari terakhir telah mengganggu infrastruktur transportasi darat di daerah tersebut. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, bekerja sama dengan Balai Pengelola Transportasi Darat setempat, bergerak cepat untuk menangani dampak bencana ini. “Kami berkomitmen untuk menangani dampak banjir ini dengan serius,” ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, di Jakarta, Sabtu (29/11/2025).
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan petugas dan fasilitas bantuan di jalur alternatif serta melakukan pendataan kerusakan fasilitas keselamatan di jalan nasional akibat banjir yang melanda ketiga wilayah tersebut. “Kami terus memantau dan mendata kerusakan yang terjadi,” tambah Dirjen Aan.
Koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), serta Dinas Perhubungan Provinsi dan Kabupaten/Kota terus dilakukan untuk memantau perkembangan terkini di Jalan Nasional. Beberapa infrastruktur transportasi darat yang terdampak meliputi Pelabuhan Penyeberangan Singkil di Aceh, Terminal Tipe A Lhokseumawe, Terminal Tipe A Langsa, Terminal Tipe A Amplas di Sumatra Utara, Terminal Tipe A Pinang Baris, Terminal Tipe A Sibolga, dan Terminal Tipe A Tarutung.
Dirjen Aan juga menyebutkan bahwa operasional angkutan perintis di wilayah tersebut sebagian masih belum dapat beroperasi. Sementara itu, layanan AKAP rute Medan – Banda Aceh telah terhenti total sejak 25 November 2025 hingga pemberitahuan lebih lanjut. Dirjen Aan mengingatkan petugas untuk tetap berhati-hati dan memberikan pelayanan maksimal di lapangan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi terkait mobilitas di wilayah terdampak.





















