Headline.co.id, Bukittinggi ~ Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatra Barat (Ditlantas Polda Sumbar) mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan darat antar daerah. Imbauan ini dikeluarkan setelah enam jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dengan kabupaten dan kota lainnya terputus akibat banjir dan longsor pada Kamis pagi, 27 November 2025.
Kombes Pol Reza Chairul Akbar Shiddiq, Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, menyatakan bahwa kondisi lalu lintas di berbagai titik sangat berisiko. Aparat kepolisian bersama BPBD, TNI, Polri, dan Dinas PUPR saat ini sedang melakukan penanganan di lapangan. “Kami minta masyarakat benar-benar menahan diri dan menunda perjalanan. Keselamatan adalah prioritas. Situasi di lapangan belum memungkinkan untuk dilalui kendaraan,” ujar Reza di Padang, Kamis, 27 November 2025.
Reza menjelaskan beberapa titik yang terdampak. Jalur Padang—Bukittinggi terputus akibat longsor besar di Silaiang, sementara jalur alternatif via Malalak juga tertutup material longsor. Jalur Padang—Solok putus total karena longsor di kawasan Ripha, Jembatan Timbang Lubuk Selasih. Jalur Padang—Pesisir Selatan tidak bisa dilalui karena banjir besar merendam badan jalan di Tarusan.
“Akses menuju Bukittinggi juga lumpuh. Jalur Bukittinggi—Lubuk Sikaping putus di Palupuah, dan Bukittinggi—Lubuk Basung tidak bisa dilewati akibat longsor di Kelok 44,” jelasnya lebih lanjut. Saat ini, aparat memprioritaskan pengamanan lokasi rawan, pengalihan arus, dan evakuasi warga yang terjebak. Namun, pembukaan akses diperkirakan membutuhkan waktu karena hujan ekstrem masih berlangsung dan ancaman longsor susulan tetap tinggi.
“Kami mohon seluruh pengguna jalan tetap mengikuti arahan petugas di lapangan. Jangan memaksakan diri melewati jalur berbahaya. Kondisi sangat dinamis dan setiap saat dapat berubah,” ucap Reza. Dirlantas juga mengimbau masyarakat untuk menjaga akurasi informasi dengan tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi serta terus memantau kanal resmi untuk mendapatkan perkembangan terbaru.
Hingga berita ini diturunkan, antrean kendaraan terpantau masih terjadi di beberapa titik sebelum lokasi longsor dan banjir. Aparat bekerja menyiapkan jalur darurat serta memastikan distribusi logistik dan bantuan tetap menjangkau warga di daerah terdampak.






















