Headline.co.id, Bojonegoro ~ Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berupaya menekan angka pengangguran dengan menggelar Pekan Bejo 2025. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan mendorong lahirnya wirausaha baru. Selama tahun 2025, program Wirausaha Baru berhasil membuat 45 persen dari 1.148 peserta menjadi mandiri dan menciptakan peluang kerja. Selain itu, 50 persen peserta pelatihan dari program lain berhasil terserap ke dunia kerja.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan dunia kerja untuk menciptakan dan melestarikan lapangan kerja. “Sekolah kejuruan harus mampu menjalin kerja sama dengan perusahaan agar siswa siap memasuki industri,” ujar Setyo saat membuka acara Sepekan Bojonegoro Enggal Kerjo (Pekan Bejo) di GOR Utama Bojonegoro, Rabu (26/11/2025). Ia juga mengapresiasi perusahaan yang berpartisipasi dalam bursa kerja, yang diharapkan dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja.
Kepala Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan Bojonegoro, Amir Syahid, menjelaskan bahwa Pekan Bejo bertujuan memfasilitasi pencari kerja agar mendapatkan pekerjaan sesuai bakat, minat, dan kompetensi. Kegiatan ini juga membantu perusahaan menemukan kandidat potensial dan menjadi strategi menurunkan angka pengangguran. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), ditargetkan 7.000 orang per tahun dapat masuk ke sektor perusahaan. Saat ini, jumlah pengangguran di Kabupaten Bojonegoro mencapai 34.785 orang pada 2024.
Menurut data Disperinaker Bojonegoro, terdapat 11 ribu industri kecil menengah (IKM) yang aktif. Sebanyak 2.030 IKM telah mendapatkan bimbingan teknis peningkatan kapasitas, sementara 879 IKM menerima fasilitasi pembuatan merek secara gratis dari Pemkab Bojonegoro. Pekan Bejo juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada perusahaan dengan kepatuhan terbaik dalam Jaminan Sosial Ketenagakerjaan serta perusahaan dengan pelaporan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) terbanyak.
Selain itu, diserahkan pula sertifikat merek bagi sejumlah IKM, seperti Rimambat (batik Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo), Silvanara (tepung olahan Desa Solorejo, Kecamatan Padangan), serta produk kerupuk ikan, rempeyek, dan pangsit dari Kelurahan Sumbang. Kegiatan ini ditutup dengan penyerahan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun kepada para penerima manfaat.



















