Headline.co.id, Batam ~ Pemerintah Kota Batam berupaya memperkuat sistem pengelolaan sampah guna mengatasi peningkatan volume sampah yang signifikan. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Batam menghasilkan sampah sebanyak 1.185,94 ton per hari atau setara dengan 432.868,72 ton per tahun.
Tantangan utama dalam pengelolaan sampah di Batam meliputi keterbatasan armada pengangkut, distribusi Tempat Penampungan Sementara (TPS) yang belum merata, serta kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang semakin berkurang. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menyiapkan langkah strategis, termasuk pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah di tiga wilayah dan pengangkutan sampah dalam dua shift, dari sumber ke TPS dan dari TPS ke TPA Punggur yang beroperasi 24 jam.
DLH mengoperasikan berbagai jenis armada seperti kompaktor, dumptruck, arm roll, pickup, serta vacuum sweeper. Beberapa armada sudah berusia tua, sehingga pemerintah merencanakan penambahan armada baru pada tahun 2026. Selain itu, kajian lokasi untuk TPS baru dan pembangunan incinerator untuk pengolahan sampah juga sedang dirampungkan.
Pemko Batam juga menggerakkan masyarakat melalui aksi gotong royong serentak di seluruh kecamatan, termasuk di Belakangpadang dan Galang. Kegiatan ini melibatkan berbagai komunitas lingkungan, pramuka, mahasiswa, hingga Satgas Kebersihan.
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Sampah Kota Batam Tahun 2025 pada Senin (17/11/2025) malam. Rapat tersebut dihadiri oleh Forkopimda, seluruh kepala OPD, BP Batam, camat, dan lurah. Fokus utama rapat adalah menyusun langkah terpadu untuk penanganan sampah dari hulu hingga hilir.
Amsakar menegaskan pentingnya penanganan sampah yang cepat, terstruktur, dan melibatkan semua pihak. “Persoalan sampah harus ditangani secara terintegrasi. Semua harus bergerak pada ritme yang sama agar pengelolaan dari sumber hingga titik akhir berjalan efektif,” ujarnya.
Li Claudia menekankan pentingnya eksekusi cepat dari setiap keputusan rapat. “Besok sudah mulai ditindaklanjuti. Jangan menunda. Kita harus bergerak cepat memastikan penanganan sampah efektif di seluruh wilayah,” katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdako Batam, Yusfa Hendri, yang juga Ketua Tim Task Force Penanganan Sampah, menyampaikan bahwa langkah strategis yang diambil meliputi pembentukan UPTD berbasis tiga wilayah teknis, pembangunan tiga TPS baru dengan incinerator, pengangkutan dua shift, serta pendanaan melalui Belanja Tidak Terduga (BTT). Camat diminta untuk memetakan kebutuhan sarana dan lokasi TPS yang dapat segera difungsikan.
“Dengan langkah-langkah ini, penanganan sampah di Batam berjalan cepat, terukur, dan efektif,” kata Yusfa. (Mc.Batam/FOTO: HUMAS DISKOMINFO BATAM / RICKY WIHENDARRILIS : YOGI SEPTIYAN/Eyv)




















