Headline.co.id (Jawa Timur) ~ Presiden Joko Widodo menghadiri pengukukan K.H. Asep Saifuddin Chalim sebagai guru besar bidang sosiologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel. Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 29 Februari 2020.
baca juga: SPT Semakin Mudah, Presiden Berpesan untuk Isi SPT Pajak Tepat Waktu
Ketika memberikan sambutan, Presiden jokowi mengucapkan selamat atas pengukuran tersebut. Ia juga berpendapat bahwa besar adalah bentuk pengakuan akademik tertinggi atas kontribusi K.H. Asep dalam mengembangkan studi Islam dan dalam mengembangkan model pendidikan yang inovatif untuk membangun umat dan membangun bangsa.
Presiden Jokowi juga menambahkan bahwa dirinya terus mengikuti perjuangan Kiai Asep, dalam mengembangkan dan mewujudkan manusia unggul dan berakhlakul karimah. Bukan hanya melalui pemikiran-pemikiran yang beliau sampaikan di banyak kesempatan, tetapi yang lebih penting lagi adalah melalui kiprah dan karya yang beliau ciptakan.
Salah satu karya Kiai Asep adalah buku yang berjudul “Aswaja”, Presiden Jokowi berpendapat itu merupakan sebuah buku yang sangat apik yang menekankan pentingnya pendidikan keagamaan yang benar dalam keluarga.
“Supaya kita terhindar dari pemikiran dan kepercayaan yang menyimpang di tengah derasnya arus informasi dan perkembangan teknologi saat ini,” tambahnya.
baca juga: Pengembangan Pusat Data di Indonesia Dorong Ekonomi Digital dan Lindungi Data Pribadi Pengguna
Presiden Jokowi melanjutkan bahwa perkembangan dunia saat ini tidak hanya mempengaruhi perilaku keagamaan seseorang, tetapi juga berpengaruh pada kepercayaan seseorang pada sebuah sistem ideologi, tata negara dan kehidupan sosial kita. Saat ini gerakan-gerakan ekstremis muncul yang bahkan memicu peperangan dan konflik di beberapa negara.
“Di sinilah pendidikan moderasi yang dianut warga NU dan yang dikembangkan Kiai Asep sangat relevan untuk kita aplikasikan,” ungkapnya.
Pendidikan moderasi tersebut ialah pendidikan yang mengusung nilai dan karakter tawassuth (bersikap moderat), tawazzun (bersikap seimbang), i’tidal (bersikap adil), dan tasamuh (bersikap toleran).
Presiden memandang, nilai-nilai dan karakter tersebut menjadi kekuatan pendidikan dalam menjaga Pancasila dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, merawat persatuan dan kesatuan bangsa, serta membangun masyarakat yang madani.
baca juga: Bripka Sudirman Berhasil Ringkus Sindikat Pembobol ATM Lintas Provinsi
“Saya juga menyaksikan kiprah dan karya nyata Kiai Asep di masyarakat. Bapak Kiai membangun pesantren dari nol sampai menjadi pesantren besar seperti sekarang ini, Pesantren Amanatul Ummah di Siwalankerto dan di Pacet. Saya pernah kesana, dan sekarang informasi yang saya dapatkan sudah memiliki lebih dari 10 ribu santri,” paparnya.
Tidak hanya itu, K.H. Asep juga mendirikan sebuah institut yang membuka layanan pendidikan sarjana dan pascasarjana, yang sebagian mahasiswanya berasal dari beberapa negara, yang memberikan banyak beasiswa, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswanya.
K.H. Asep juga dikenal memiliki perhatian besar dalam meningkatkan kualitas guru dan pesantren. Menurut Presiden, sebagai Ketua Umum Persatuan Guru NU (Pergunu), banyak program dan inovasi yang dilakukan oleh K.H. Asep, seperti pengembangan metode pembelajaran dan peningkatan fasilitas pesantren, serta penguatan keterampilan bagi para guru dan santri.
baca juga: Polres Kupang Berhasil Tangkap Pelaku Pembunuhan Adik Ipar di Desa Oelpuah
“Saya dengar anggota Pergunu juga didorong untuk membuat gerakan teacher-preneur, pemberdayaan komunitas berbasis ekonomi kerakyatan, menerapkan kearifan lokal, dan sudah memanfaatkan teknologi digital. Ini semua adalah kiprah yang layak kita apresiasi,” jelasnya.
Presiden menilai, pemikiran, kiprah, dan karya K.H. Asep dalam membangun umat dan dalam membangun sumber daya manusia (SDM) bangsa yang unggul
sangat selaras dengan agenda besar bangsa Indonesia sekarang ini, yaitu pembangunan sumber daya manusia.
“Kita ingin SDM Indonesia mampu menghadapi tantangan dunia saat ini. Kita ingin SDM Indonesia semakin unggul dan kompetitif sehingga mampu menjadi motor penggerak transformasi bangsa mewujudkan Indonesia Maju,” tandasnya.
baca juga: Pemerintah Hormati Kebijakan Penangguhan Visa Umrah Arab Saudi
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Rektor UIN Sunan Ampel Prof. Masdar Hilmy, dan Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit.




















